Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah
memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu. – 1 Petrus 5:10
Kita telah
melihat bagaimana kasih karunia Allah diberikan kepada kita dengan
berlimpah-limpah. Ungkapan tersebut
membawa kita kepada renungan kita hari ini, yaitu “Allah
sumber segala kasih karunia.” Allah yang benar dan yang hidup
memiliki segala kasih karunia dan Ia ingin memberikan kasih karunia itu untuk
membangun hidup kita. Salah satu tujuan dari kasih karunia adalah agar kita
dapat tinggal selama-lamanya di dalam hadirat-Nya yang mulia. “Yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada
kemuliaan-Nya yang kekal.” Berkat tersebut menjadi milik kita melalui
karya penyelamatan-Nya di kayu salib sebagai perantara kita. “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu
perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian
kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara
yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama” (Ibr 9:15).
Sementara kita menunggu kedatangan-Nya yang kedua kali, Ia ingin membangun
kehidupan kita secara rohani untuk mempersiapkan kita selama kita hidup di bumi
ini.
Salah satu bagian
dari rencana-Nya adalah untuk menyempurnakan hidup kita. “Allah,
sumber segala kasih karunia… melengkapi… kamu.” Hal ini berarti
Allah melengkapi apa yang kurang dan menyiapkan kita untuk pelayanan. “Maka Allah damai sejahtera… kiranya memperlengkapi
kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya” (Ibr 13:20-21). “Dan
Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus” (Ef 4:11-12).
Bagian lain dari
rencana-Nya adalah meneguhkan kita. “Dan Allah,
sumber segala kasih karunia… meneguhkan…
kamu.” Hal ini berarti Allah membuat perjalanan kita tidak goyah dan
terus melangkah maju sesuai dengan tuntunan-Nya dalam hidup kita. Ungkapan ini
digunakan untuk menjelaskan keteguhan Yesus ketika Ia harus menghadapi kematian,
kebangkitan dan kenaikkan-Nya. “Ketika hampir
genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk
pergi ke Yerusalem” (Luk 9:51).
Bagian lain lagi
dari rencana-Nya adalah untuk menguatkan hidup kita. “Dan
Allah, sumber segala kasih karunia… menguatkan…
kamu.” Panggilan kita untuk melayani Allah memerlukan kekuatan yang
tidak kita miliki sendiri. Tuhan ingin mengajar kita untuk menggunakan kekuatan-Nya
yang dahsyat: “Aku berdoa supaya Ia, menurut
kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam
batinmu” (Ef 3:16).
Bagian
berikutnya dari rencana-Nya adalah untuk mengokohkan kita. “Dan
Allah, sumber segala kasih karunia… mengokohkan…
kamu.” Hal ini berarti semakin tertanam di dalam Dia: “Sehingga oleh imanmu… kamu berakar serta berdasar
di dalam kasih” (Ef 3:17).
Ya Allah sumber segala kasih karunia, aku ingin untuk bisa
bersama-Mu di dalam kemuliaan di Sorga nanti. Sementara itu, aku memohon agar
Engkau membangun hidup rohaniku. Perlengkapi apa yang hilang, teguhkan
langkahku, kuatkan batinku dan kokohkan aku di dalam kasih-Mu – semua oleh
karena kasih karunia-Mu, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 26 November - Surat Roma (3)
No comments:
Post a Comment