Yang karena iman... mereka telah luput
dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat
dalam peperangan. Ibrani 11:33-34
Kita sudah melihat bahwa dengan mengandalkan Allah,
umat-Nya “menaklukan kerajaan-kerajaan,
mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,
memadamkan api yang dahsyat” (Ibr 11:33-34). Kesaksian lainnya
memperlihatkan bahwa masih ada lagi akibat lain dari menerima kasih karunia
melalui iman.
Dengan iman, beberapa hamba Tuhan “telah
luput dari mata pedang.” Nabi Elisa mengalami hal ini. Raja Aram
mengirimkan tentaranya untuk mengepung kota. “Ketika
pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu
tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah
bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita
perbuat?"” (2 Raj 6:15). Elisa sudah melihat situasi yang
sebenarnya dengan mata iman, jadi ia berdoa “Lalu berdoalah
Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka
TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh
dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa” (2 Raj 6:17). Lalu
Allah membuat mata tentara musuh menjadi buta dan menyelamatkan umat-Nya.
Hamba Tuhan yang lain “telah beroleh
kekuatan dalam kelemahan.” Raja Yosafat mengalami hal ini. “Bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan
Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim” (2 Taw 20:1). Dalam
kelemahan, Raja berseru kepada Tuhan. “Kami tidak
mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang
menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami
tertuju kepada-Mu” (2 Taw 20:12). Tuhan menjamin kemenangan bagi
mereka. “Janganlah kamu takut dan terkejut
karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah...
Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur.. tinggallah berdiri di
tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah
kamu takut dan terkejut... TUHAN akan menyertai kamu” (2 Taw 20:15, 17). Dikuatkan
dalam iman dan dipenuhi dengan pengharapan, mereka maju untuk melihat pasukan
musuh saling menghancurkan satu dengan yang lain.
Hamba Allah yang lainnya “telah
menjadi kuat dalam peperangan.” Simson memperlihatkan janji ini. “Orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak,
maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia dan tali-tali pada tangannya menjadi
seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur
tanggal dari tangannya. Kemudian ia menemui sebuah tulang rahang keledai yang
masih baru, diulurkannya tangannya, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu
orang dengan tulang itu” (Hak 15:14-15).
Kita mungkin menhadapi banyak ancaman, tetapi kita dapat
mengandalkan Allah untuk menyediakan jalan keluar bagi kita. “Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha
yang jahat” (2 Tim 4:18). Tuhan juga dapat memberikan kekuatan-Nya,
bahkan ketika kita dalam kelemahan. “Sebab justru
dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2 Kor 12:9). Tuhan
dapat membuat kita menjadi gagah perkasa dalam peperangan. “Sebab
itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan
perlawanan pada hari yang jahat itu” (Ef 6:13).
Ya Allah, Engkaulah penyelamatku,
kekuatanku sumbe keberanianku. Ajar aku untuk senantiasa memandang Engkau
ketika aku dalam bahaya, ketika aku lemah, ketika peperangan melanda. Aku rindu
untuk berjalan dalam iman dalam berkat-berkat kasih karunia-Mu yang melimpah,
Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 13 November - Surat Paulus kepada jemaat di Galatia (1)
No comments:
Post a Comment