Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah,
supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka. – Ibrani 11:28
Ketika Musa
dengan berani memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, keberaniannya adalah
berdasarkan pada imannya kepada Allah yang benar dan yang hidup. “Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir
dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa
yang tidak kelihatan” (Ibr 11:28). Kepercayaannya kepada Allah yang
tidak kelihatan diteguhkan ketika ia menyaksikan kesetiaan Allah saat Musa
dengan iman, memperingati Paskah.
Hukuman Allah
yang paling berat atas Mesir adalah kematian anak sulung dari semua keluarga. “Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak
sulung di tanah Mesir… Lalu bangunlah Firaun pada malam itu… Lalu pada malam
itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari
tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah
kepada TUHAN, seperti katamu itu"” (Kel 12:29-31). Bangsa
Israel dibebaskan dari hukuman ini dengan mengandalkan perlindungan Allah, yang
tersedia lewat penumpahan darah domba Paskah. “Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa… diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut
kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga… lalu seluruh
jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja. Kemudian
dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu
dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya… Sebab pada
malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak
manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh… Akulah, TUHAN. Dan darah itu
menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat
darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah
kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir” (Kel 12:1,
3, 6, 7, 12, 13). Musa dan bangsa Israel menanggapi dengan iman oleh
karena itu mereka diselamatkan. “Karena iman
maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak
sulung jangan menyentuh mereka.”
Demikian pula
kita diselamatkan dari hukuman melalui iman kepada darah Anak Domba Paskah yang
sejati. “Sebab anak domba Paskah kita juga
telah disembelih, yaitu Kristus” (1 Kor 5:7). Kita yang percaya
kepada penumpahan darah Kristus sudah diampuni, diselamatkan dari hukuman kekal
oleh karena kasih karunia Allah yang melimpah. “Sebab
di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa,
menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Ef 1:7). “Sebab upah dosa ialah maut;
tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”
(Rom 6:23). Hidup yang kekal ini diberikan kepada kita melalui Perjanjian
Baru kasih karunia. “Cawan ini
adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu” (Luk 22:20).
Tuhan Yesus, Domba Paskah-ku, aku bersyukur untuk darah-Mu
yang tercurah yang menyelamatkan aku dari hukuman kekal yang sebenarnya layak aku
terima. Aku memuji Engkau untuk kelimpahan hidup yang Engkau berikan lewat
Perjanjian Baru kasih karunia melalui iman! Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 04 November - Yesus disalibkan, Di olok-olok di kayu salib, Yesus Mati
No comments:
Post a Comment