Karena iman, maka Nuh… Karena iman
Abraham… Karena iman Sara… Karena iman maka Musa… Karena iman maka Rahab,
perempuan sundal itu… Daud dan Samuel dan para nabi yang karena iman… Orang-orang
lain… Ada pula yang…. Iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu
kesaksian yang baik. – Ibrani 11:7-39
Tuhan
menghendaki agar kita hidup oleh kasih karunia-Nya. “Tetapi bertumbuhlah
dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus” (2 Pet 3:18).
Oleh karena itu, kita harus berjalan dengan iman, karena iman merupakan jalan
masuk kepada kasih karunia. “Oleh Dia kita juga beroleh jalan
masuk oleh iman kepada kasih karunia ini” (Rom 5:2). Melalui serangkaian renungan, kita sudah
melihat akibat yang luas dari berjalan dalam iman. Dengan merenungkan kembali
betapa luas dan beragamnya akibat-akibat ini dapat memberikan kepada kita
peneguhan dan pembelajaran.
“Karena iman, maka Nuh” mengerjakan sebuah tugas yang luar
biasa, yaitu membangun sebuah bahtera. Hal tersebut dilakukan sebagai persiapan
untuk menghadapi suatu peristiwa yang belum pernah dialami yaitu air bah. “Karena iman Abraham”
dengan taat meninggalkan tanah airnya untuk pergi ke sebuah tempat yang belum
jelas. Ia juga mengandalkan Allah untuk melakukan segala pekerjaan besar yang
Ia sudah janjikan. “Karena iman Sara” pada masa tuanya, dengan ajaib melahirkan
anak sebagai penggenapan rencana Allah. Kemudian, oleh iman, Abraham
membaringkan anaknya di meja persembahan untuk Allah. Dalam semuanya itu, ia
hidup sebagai pengembara yang sedang menuju rumah yang kekal di sorga.
“Karena iman maka Musa” melepaskan kehormatan dan kesenangan
dunia ini agar dapat dipakai Allah untuk memimpin umat-Nya keluar
dari perbudakan. “Karena iman
maka Rahab, perempuan sundal itu” menolong bangsa Israel, percaya kepada Allah
yang benar dan yang hidup, dan dilindungi dari penghukuman atas kota Yerikho. “Daud dan Samuel dan para nabi yang karena iman”
menaklukan kerajaan-kerajaan, tumbuh dalam kesalehan, mengalami penggenapan
janji Tuhan, dilindungi di dalam gua singa, bertahan di dalam api perapian,
diluputkan dari kematian oleh pedang, mendapatkan kekuatan Allah disaat
kelemahan, menemukan keberanian dalam medan pertempuran, membuat musuh lari dan
menyaksikan bangkitnya orang-orang yang sudah mati.
“Orang-orang lain” karena iman harus mengalami penyiksaan. “Ada pula yang”
mengalami penghinaan, aniaya, diikat, dipenjarakan, dilempari batu, mutilasi,
kemiskinan, kelaparan. “Iman mereka telah memberikan kepada
mereka suatu kesaksian yang baik.”
Melalui
kesaksian-kesaksian ini, Tuhan memperlihatkan kepada kita betapa tidak
terbatasnya pengaruh dari kasih karunia-Nya di dalam hidup ktia. Melalui
teladan-teladan ini, Tuhan menguatkan kita untuk percaya kepada Dia yang
bekerja dengan lengkap bagi kita, seperti Ia sudah melakukannya kepada
orang-orang lain.
Tuhan sumber kasih karunia, hatiku tergerak saat aku
merenungkan betapa luasnya dampak karya kasih karunia-Mu di dalam hidup mereka
yang mengandalkan Engkau. Aku memohon agar Engkau membuat hidupku sebagai
kesaksian yang hidup dari kasih karunia-Mu yang melimpah-limpah. Dalam nama
Yesus Kristus, Tuhanku, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 17 November - Surat Tesalonika (2), Paulus kembali ke Antiokhia
No comments:
Post a Comment