Yang karena iman... menutup mulut
singa-singa,memadamkan api yang dahsyat. – Ibrani 11:33-34
Melalui berbagai kesaksian dari hamba-hamba Tuhan, kita dapat melihat
beberapa akibat dari menerima kasih karunia melalui iman. Dengan mengandalkan
Allah, mereka “menaklukan kerajaan-kerajaan,
mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan” (Ibr 11:33).
Tetapi, melalui hidup mereka, kita dapat melihat lebih banyak lagi akibat
lainnya.
Melalui iman kepada Allah, mereka “menutup mulut
singa-singa.” Kesaksian ini berkaitan dengan apa yang dialami oleh
Daniel. Musuh-musuhnya bersekongkol untuk menjebak dia melalui undang-undang
yang baru yang melarang ibadah kepada Allah. “Barangsiapa
yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau
manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua
singa” (Dan 6:8). Adanya peraturan yang jahat tersebut tidak membuat
Daniel berhenti untuk berdoa setiap hari. “Demi didengar
Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam
kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali
sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa
dilakukannya” (Dan 6:11). Raja Darius, yang sebenarnya sangat menghormati
Daniel, terpaksa menjalankan peraturan tersebut. “Sesudah
itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua
singa” (Dan 6:17). Keesokan harinya, Daniel ditemukan hidup ,
dilindungi oleh Allah yang Daniel andalkan. “Maka
ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya,
karena ia percaya kepada Allahnya” (Dan 6:23).
Dalam kesaksian-kesaksian mengenai iman ditulis juga bahwa mereka “memadamkan api yang dahsyat.” Hal ini
berhubungang dengan kesaksian hidup dari tiga sahabat Daniel: Sadrakh, Mesakh
dan Abednego. Mereka diberikan keberanian melalui iman untuk menolak menyembah patung
dewa raja, walaupun mereka diancam dengan perapian yang menyala-nyala. Setelah
Tuhan memelihara mereka sehingga mereka selamat dari nyala api, sang Raja
menyembah Allah. “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh
dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya,
yang telah menaruh percaya kepada-Nya” (Dan 3:28).
Dengan iman, kita juga dapat menutup mulut singa yang mengancam kita. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Pet 5:8-9).
Dengan iman kepada janji-janji Allah, kita dapat memadamkan api ujian yang
datang kepada kita. “Apabila engkau
berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan
membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu” (Yes 43:2-3).
Ya Allah, aku aman karena mengetahui
bahwa singa dan api bukanlah ancaman bagi-Mu. Anugerahkanlah kepada ku
keberanian untuk melakukan apa yang berkenan di hadapan-Mu, apapun situasi yang
aku hadapi. Ketika musuh yang mengaum menyerang, biarlah aku mengandalkan
Engkau. Ketika situasi yang panas membakar, biarlah aku berpaling kepada
Engkau, untuk kemuliaan-Mu, Amin.
___
No comments:
Post a Comment