Karena iman maka runtuhlah
tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya. –
Ibrani 11:30
Bangsa Israel sudah tiba di perbatasan tanah yang Tuhan janjikan kepada
mereka. Dengan iman, mereka merayakan Paskah dan terlindungi dari tulah yang
menimpa anak-anak sulung orang Mesir. Dengan iman, mereka dibebaskan dari
perbudakan di Mesir, Dengan iman, mereka melintasi laut Teberau. Sekarang,
dengan iman mereka akan memulai menduduki tanah perjanjian dengan menyaksikan
tembok Yerikho runtuh.
Tantangan besar pertama yang dihadapi oleh bangsa Israel di tanah
perjanjian adalah kota benteng Yerikho. Sebelumnya, para pengintai yang tidak
percaya, telah melemahkan semangat bangsa Israel dengan menceritakan tentang
kota-kota yang mustahil dikalahkan. “Kota-kota di
sana besar dan kubu-kubunya sampai ke langit” (Ul 1:28). Sekarang,
Tuhan memberikan firman yang menguatkan. “Ketahuilah,
Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini” (Yos 6:2). Walaupun kata-kata
ini membangkitkan pengharapan, rencana perang yang Tuhan sampaikan sangat tidak
biasa. “Haruslah kamu mengelilingi kota
itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah
harus engkau perbuat enam hari lamanya... Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh
kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala” (Yos
6:3-4). Pertanyaan yang wajar untuk diajukan adalah, “Bagaimana
caranya merebut kota berbenteng dengan berkeliling dan meniup sangkakala?”
Namun, perintah perang yang aneh ini diikuti dengan sebuah janji ilahi. “Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang
bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa
bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh” (Yos
6:5). Jika bangsa tersebut percaya kepada Allah dan taat berbaris
mengelilingi kota itu seperti yang diperintahkan, dan bersorak pada akhir dari
hari yang ke tujuh, maka tembok benteng kota Yeriho akan runtuh. “Dan kepada bangsa itu dikatakannya: "Majulah,
kelilingilah kota itu” (Yos 6:7).
Keesokan harinya, mereka berbaris berkeliling mengitari kota dalam
keheningan. Pada hari yang ke tujuh, mereka berkeliling berulangkali. Tentunya
ada saat-saat dimana mereka mungkin tergoda untuk menghentikan tindakan mereka
yang terlihat bodoh dan sia-sia ini. Namun, dengan sabar dan taat, mereka tetap
melakukannya dalam iman. Akhirnya, mereka menyelesaikan tujuh kali berbaris
berkeliling kota. “Segera sesudah bangsa itu
mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka
runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing
langsung ke depan, dan merebut kota itu” (Yos 6:20). Bagaimana hal
ini bisa terjadi? Ini adalah karena iman mereka kepada Allah. “Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho.”
Ya Allah yang ajaib, sering kali aku
tidak berdaya seperti bangsa Israel di hadapan tembok Yeriho yang tak
terkalahkan. Ketika aku berusaha untuk meruntuhkan situasi di hadapanku dengan
usaha dan pikiranku sendiri, justru aku yang terkalahkan. Tetapi ketika aku
mengandalkan Engkau dalam doa, aku mengalami kemenangan. Tolonglah aku agar
dengan sabar dan tekun menghadapi tantangan yang demikian dalam doa, menantikan
karya-Mu, oleh kasih karunia-Mu, Amin.
___
No comments:
Post a Comment