Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang
sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia
ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. – Ibrani 11:7
Ada saatnya di
mana Tuhan meminta umat-Nya untuk melakukan perintah-Nya yang seolah-olah tidak
masuk akal sama sekali. Mungkin suatu pekerjaan yang tidak pernah dilakukan
sebelumnya. Mungkin sebuah persiapan untuk menghadapi suatu situasi yang tidak
pernah ditemui sebelumnya. Salah satu contoh yang paling menakjubkan dari hal
ini adalah kisah mengenai bagaimana Nuh membangun bahtera, dengan iman.
Teladannya begitu mendalam baik mengenai situasi yang dihadapinya, maupun
tindakan iman yang dilakukan oleh Nuh.
Latar belakang
dari kisah tersebut adalah kejahatan manusia yang sudah luar biasa. “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia
besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan semata-mata” (Kej 6:5). Sebuah air bah menjadi hukuman
yang setimpal bagi manusia. “Aku akan
menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi” (Kej 6:7). “Sebab
sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi” (Kej 6:17). Nuh
adalah seorang yang saleh yang hidup dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan.
Karena kasih karunia, ia akan diselamatkan dari air bah tersebut. “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN...
Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang
sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah” (Kej 6:8-9).
Untuk membuat
sebuah bahtera yang dapat mengatasi air bah tersebut pasti terlihat aneh di
tengah-tengah dunia yang tidak pernah mengalami hal tersebut sebelumnya. Namun
demikian, Nuh menerima perintah ilahi tersebut dengan sepenuh hati, walaupun ia
sendiri belum pernah melihat bagaimana bentuk hukuman Tuhan tersebut. “Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang
sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera.” Ketaatan
Nuh dimotivasi oleh sebuah rasa hormat yang kudus kepada Allah pencipta alam
semesta.
Akibat dari
pekerjaan imannya itu sangatlah luas. Keluarganya diselamatkan: “mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan
keluarganya.” Oleh karena kesalehan iman Nuh, semua manusia lainnya
dihukum oleh karena kejahatan dan ketidak percayaan mereka: “dan karena iman itu ia menghukum dunia.”
Nuh sendiri terhitung diantara mereka yang menerima pembenaran dari Allah
karena iman mereka kepada-Nya: “dan ia
ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.” Lebih
dari itu, Nuh menjadi peringatan mengenai persiapan menjelang kedatangan Tuhan.
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian
pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia” (Mat 24:37).
Ya Tuhan, ajarlah aku untuk bertindak berdasarkan iman,
seperti Nuh, setiap saat Engkau memanggil aku untuk menjalankan sebuah tugas
yang besar. Dan saat hukuman semakin mendekati dunia yang semakin jahat ini,
tolong aku untuk memberitakan Kristus sebagai bahtera keselamatan, sementara
kami menantikan kedatangan-Nya kembali, Amin.
___
No comments:
Post a Comment