Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena
iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah,
sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita
lihat. – Ibrani 11:1-3
Agar dapat hidup dalam kasih karunia, kita harus mau untuk berjalan
dengan iman. Alkitab mencatat akibat yang luar biasa bagi mereka yang
sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan setiap hari sebagai langkah iman.
Pertama-tama, mari kita renungkan karakteristik dari iman. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan.” Iman adalah keyakinan akan hal-hal yang baik yang akan
Tuhan kerjakan. Ketika iman bertumbuh dalam janji-janji dan kehendak Allah,
iman tersebut akan mewujudkan keyakinan akan penggenapan janji dan rencana Allah
tersebut. Iman juga “bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Iman adalah pengakuan akan
hal-hal rohani yang tidak dapat dirasakan oleh indera jasmani manusia. Iman
meyakinkan kita akan keberadaan Allah, malaikat-malaikatnya, akan Adam dan
Hawa, iblis dan roh-roh jahat, surga dan neraka, para nabi dan rasul dari zaman
dahulu kala.
Selanjutnya, mari kita lihat apa saja buah dari iman. “Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian
kepada nenek moyang kita.” Karena iman, orang-orang dari generasi
yang lampau menjadi kesaksian dari persekutuan mereka dengan Allah. “Karena iman Habel… Karena iman Henokh… Karena
iman, maka Nuh… Karena iman Abraham… Karena iman Sara… Karena iman maka Ishak…
Karena iman maka Yakub… Karena iman maka Yusuf… Karena iman maka Musa… Karena
iman maka Rahab, perempuan sundal itu… (dan banyak pahlawan iman lainnya)” (Ibr
11:4-32). Kesaksian mereka sangat beragam. Tetapi, hal yang
menyatukan adalah kepercayaan mereka kepada Allah dan bagaimana nama Allah
dimuliakan karenanya.
Berikutnya, mari kita renungkan beberapa pengertian rohani dari iman. “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta
telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi
dari apa yang tidak dapat kita lihat.” Tuhan sudah membentuk hati
manusia sehingga saat mereka melihat alam semesta akan membawa kepada keyakinan
akan Allah sebagai Pencipta. “Sebab apa yang
tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya,
dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga
mereka tidak dapat berdalih” (Rom 1:20). Alkitab menjelaskan
bagaimana Allah mencipta segala sesuatu yang dapat kita lihat. “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh
nafas dari mulut-Nya segala tentaranya” (Mzm 33:6).
Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Pencipta
langit dan bumi, aku bersujud di hadapan Engkau dalam iman. Aku bersukacita
untuk kepastian, keyakinan dan pengertian iman. Aku rindu untuk dapat menjadi
saksi dari imanku kepada-Mu, untuk hormat dan kemuliaan-Mu, Amin.
___
No comments:
Post a Comment