Hidup kami ini adalah hidup karena
percaya, bukan karena melihat. – 2 Korintus 5:7
Kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan. – 2 Korintus 4:18
Hidup kekristenan adalah sebuah perjalanan. Terdiri dari langkah-langkah
setiap hari di mana kita berada di tempat yang Allah inginkan, baik secara
rohani maupun secara jasmani. Perjalanan ini ditempuh dengan iman, bukan dengan
penglihatan. “Hidup kami ini adalah hidup karena
percaya, bukan karena melihat.”
Hidup dengan penglihatan adalah cara yang alamiah bagi manusia. Hal ini
berlaku bagi tindakan berjalan secara fisik maupun perjalanan kehidupan sebagai
lambang. Ketika berjalan secara fisik, manusia mengandalkan informasi visual
serta masukan dari indera manusia yang lain. Demikian juga dalam hal perjalanan
kehidupan, manusia yang belum percaya mengandalkan kekuatan dan kemampuan
alamiah mereka sendiri. Kita yang sudah mengenal Tuhan Yesus Kristus tidak
dapat berjalan dengan cara yang demikian di dalam kerajaan Allah. Kita harus
berjalan dengan iman, dengan mengandalkan Allah kita, Firman-Nya dan karya
kasih karunia oleh Roh Kudus. Pertumbuhan rohani terjadi ketika “Kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan
yang tak kelihatan.”
Sering kali, apa yang kelihatan bukanlah yang sebenarnya. Renungkanlah
ketika Yusuf dijual kepada pedagang budak oleh saudara-saudaranya yang iri dan
jahat. Tidak ada tanda-tanda bahwa Yusuf sebenarnya sedang dilatih untuk
menjadi Perdana Menteri di Mesir. Ketika Firaun dan tentaranya semakin
mendekati orang Israel yang terjepit ditepi laut Teberau, tidak ada tanda-tanda
bahwa bangsa Israel akan diselamatkan, sementara tentara Mesir dibinasakan. Ingatlah
ketika Daud berdiri di hadapan raksasa bernama Goliat. Tidak terlihat bahwa
Goliat akan terkalahkan, dan Daud mengalami kemenangan. Hanya mata iman yang
dapat sungguh-sungguh mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Salib Tuhan Yesus Kristus adalah contoh terbesar dari sesuatu yang tidak
terlihat seperti sesungguhnya. Ketika Yesus tergantung di kayu salib,
sepertinya orang-orang berdosa sudah berhasil membunuh Anak Allah. “Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan
Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat
dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di
tengah-tengah kamu… telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan
bangsa-bangsa durhaka” (Kis 2:22-23). Namun sesungguhnya, Tuhan
sedang bekerja, mempersiapkan sebuah kemenangan atas dosa dan maut bagi semua
orang yang mau percaya. “Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari
sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu” (Kis
2:24).
Bapa yang di Sorga, aku ingin
berjalan bersama-Mu dengan iman. Aku ingin menghadapai semua situasi hidup
sesuai denga apa yang Engkau sudah katakan dalam Firman-Mu. Sering kali aku
hidup berdasarkan apa yang aku lihat, mengandalkan apa yang kelihatan. Ajar aku
untuk mengandalkan Engkau lebih dan lebih lagi, Amin.
___
No comments:
Post a Comment