Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit
dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! – Filipi
2:8-11
Ada sikap
duniawi yang meninggikan diri sendiri dan mengakibatkan kekalahan dan hilangnya
kehormatan. “Sebab barangsiapa meninggikan diri,
ia akan direndahkan” (Luk 18:14a). Sebaliknya, ada sikap ilahi yang
merendahkan diri yang akan menghasilkan kehormatan. “Barangsiapa
merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Luk 18:14b). Kita sudah
melihat dalam renungan kita yang sebelumnya bahwa Yesus adalah teladan paling
agung dari kerendahan hati. Sekarang, kita akan melihat bahwa Ia juga merupakan
teladan dari kebesaran ilahi.
Tuhan Yesus
menundukkan diri-Nya kepada kehendak Bapa, agar kita bisa mengalami keselamatan
melalui kematian-Nya yang menebus dosa kita. “Ia
telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.” Hasilnya begitu mulia. Keselamatan agung Allah diberikan
kepada manusia dan Anak Allah ditinggikan. “Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama.” Pertama-tama, Yesus dibangkitkan dari kematian dan
duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa, dan dikaruniakan nama atas segala nama. “Yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan
membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah
kanan-Nya di sorga” (Ef 1:20). Satu saat, Ia akan datang kembali
dalam kemenangan. “Lalu aku melihat sorga
terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya
bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang
dengan adil” (Why 19:11). Dan akhirnya, Ia akan memerintah
selama-lamanya. “Besar kekuasaannya, dan damai
sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya,
karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari
sekarang sampai selama-lamanya” (Yes 9:6).
Mereka yang
nantinya akan dipaksa untuk berlutut di hapadan Allah, akan terpisah
selama-lamanya. Mereka yang dengan rendah hati berlutut dan mengakui Dia akan
ditinggikan sekarang. Ditinggikan ke dalam realitas pengampunan, berkat,
pertumbuhan dan menghasilkan buah. Pada akhirnya, mereka akan masuk ke dalam
kemuliaan yang kekal, yaitu menjadi ahli waris bersama dengan Yesus, melayani
dia selama-lamanya. Jalur yang harus ditempuh adalah kerendahan hati. Yesus
merendahkan diri-Nya, namun Ia akan memerintah untuk selama-lamanya. Sekarang
kita merendahkan diri di hadapan-Nya, nanti kita akan memerintah bersama-sama
Dia untuk selama-Nya.
Tuhan Yesus, betapa luar biasa jalan
yang Engkau lalui – mulai dengan menjadi hamba yang rendah hati hingga kepada
tahta sorgawi yang kekal. Pengagungan yang kekal menjadi milik-Mu selamanya.
Betapa aku bersukacita karena aku tahu bahwa aku akan bersama-sama dengan Engkau
dalam kemuliaan. Aku merendahkan diriku di hadapan-Mu. Jadikanlah aku hamba-Mu
yang setia sekarang, sementara aku menantikan kemuliaan yang akan datang, Amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 06 Oktober - Perumpamaan-perumpamaan Yesus, Angin ribut diredakan
No comments:
Post a Comment