Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami
kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab
sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. – Ibrani 11:5-6
Allah
menghendaki agar kita belajar untuk hidup sesuai dengan kehendaknya: “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta
berkenan kepada-Nya dalam segala hal” (Kol 1:10). Sekali lagi,
kehidupan yang seperti ini hanya dapat berjalan dengan iman. Ada pelajaran yang
sangat menolong kita saat kita melihat kehidupan Henokh yang berkenan kepada
Allah, karena iman.
Henokh adalah
salah satu nenek moyang kita dalam iman. “Setelah Henokh
hidup enam puluh lima tahun, ia memperanakkan Metusalah” (Kej 5:21).
Setelah kelahiran Metusalah, yang merupakan manusia dengan umur paling panjang,
969 tahun, Henokh memulai perjalanan hidup selama 300 tahun dalam persekutuan
yang intim dengan Allah. “Dan Henokh
hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia
memperanakkan Metusalah” (Kej 5:22). Setelah tiga abad dalam
keintiman rohani, Henokh diangkat ke sorga tanpa mengalami kematian. “Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia
tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah” (Kej 5:24). Keintiman
Henokh dengan Allah dan pengangkatannya
adalah karena ia hidup mengandalkan Allah. “Karena iman
Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan,
karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh
kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.” Tentunya, yang membuat
Allah begitu berkenan kepada Henokh adalah kepercayaannya kepada Allah. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada
Allah.”
Kehidupan Henokh
adalah teladan yang sangat baik mengenai berjalan bersama Allah dalam iman di
bumi sekarang dan berjalan masuk ke dalam hadirat Allah di sorga nanti. Banyak
orang percaya yang akan mengalami hal ini, seperti Henokh, tidak mengalami
kematian. “Sebab pada waktu tanda diberi,
yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka
Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan
lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan
diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.
Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tes 4:16-17).
Orang percaya yang lain mungkin mengalami kematian, tetapi mereka tetap akan
ada dalam hadirat Tuhan di sorga karena kehidupan mereka di bumi ada di dalam
iman kepada Allah. “Tetapi aku
tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau
menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan” (Mzm
73:23-24).
Ya Allah pencipta langit dan bumi, aku ingin berkenan di
hadapan-Mu dengan hidup dalam iman di bumi ini sekarang. Tolong aku untuk
berjalan dekat dengan-Mu dari hari ke hari sepanjang hidupku. Aku menantikan
hari di mana aku akan selama-lamanya dalam hadirat-Mu yang mulia di sorga
nanti, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 23 Oktober - Yesus diurapi, Dielu-elukan di Yerusalem
No comments:
Post a Comment