Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh. – 1 Petrus
5:8-9
Saat kita berjalan dengan iman, kasih karunia Allah dilimpahkan ke dalam
hidup kita, memberikan kepada kita banyak berkat dari Allah. Kita sudah melihat
bahwa diantara berkat-berkat tersebut adalah kepastian keselamatan dan jaminan
keselamatan. “Semuanya itu kutuliskan kepada
kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu
memiliki hidup yang kekal” (1 Yoh 5:13). “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam
kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah
tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir” (1 Pet 1:5). Berkatian
dengan berkat-berkat tersebut adalah perlindungan dari Iblis melalui iman.
Kehidupan orang kristen yang saleh melibatkan kepekaan rohani. “Sadarlah
dan berjaga-jagalah!” Kepekaan yang Tuhan ingin bangun dalam hidup kita ini
tidak membuat kehidupan kekristenan tanpa sukacita dan damai sejahtera. Namun
hal ini diwajibkan oleh karena adanya
musuh. “Lawanmu, si Iblis, berjalan
keliling.” Kita memiliki lawan rohani yang sangat gigih dan
mengintimidasi, dan ia sudah mengumpulkan bala tentara malaikat kegelapan yang
sudah jatuh dan memberontak terhadap Allah. “Perjuangan
kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah,
melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,
melawan roh-roh jahat di udara” (Ef 6:12). Maksud dari musuh kita
itu sangatlah berbahaya. Ia berjalan kian kemari “sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” Musuh
kita tidak saja bermaksud untuk mengganggu atau menyiksa kita. Ia hendak
menelan kita, menghancurkan hidup kita. Yesus menyebut hal tersebut dengan
ungkapan lain. “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan” (Yoh 10:10).
Walaupun lawan kita itu tidak kenal menyerah dan jahat, namun
pertolongan kasih karunia Allah begitu sederhana. “Lawanlah dia.” Kita harus
melawan dia. Kita harus berdiri menghadapi dia. Bagaimana caranya kita
melakukan hal tersebut? Apakah kita harus melawan Iblis dengan kekuatan kita
sendiri? Tidak mungkin! Kita dapat melawan iblis dengan “iman
yang teguh.” Yang harus kita lakukan adalah tetap mengandalkan
kebenaran firman Allah yang sudah menyatakan Kristus sebagai penakluk musuh
kita. “Untuk inilah Anak Allah menyatakan
diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu” (1 Yoh
3:8). “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan
menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka” (Kol 2:15). Dengan
iman kita menolak musuh kita dan menyerahkan diri kita kepada Allah. Oleh
karena itu Tuhan berjanji bahwa musuh-musuh kita akan lari. “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah
Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yak 4:7).
Ya Allah maha kuasa, betapa aku bersukacita
karena Engkau sudah mengalahkan iblis dan para pengikutnya. Betapa ajaib
anugerah yang Engkau sediakan untuk melindungi aku dari si jahat, saat aku
mengandalkan Engkau saja, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 19 Oktober - Perumpamaan-perumpamaan Yesus, Lazarus dibangkitkan
No comments:
Post a Comment