Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya:
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi
seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,
dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. – Matius 18:1-4
Tuhan kita
adalah Tuhan yang besar. “Besarlah TUHAN dan
sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga” (Mzm 145:3). Karena
kita diciptakan untuk mengenal Allah kita yang besar, kita memiliki hasrat
untuk mencari kebesaran yang sejati. Jalan menuju kebesaran yang palsu dari
dunia ini, keinginan daging maupun dari Iblis adalah dengan meninggikan diri
sendiri. “Aku hendak naik mengatasi
ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!” (Yes 14:14). Jalan
ilahi menuju kebesaran rohani adalah melalui kerendahan hati seperti anak-anak.
Murid-murid
bertanya kepada Yesus siapa yang sudah mendapatkan kebesaran di dalam
kerajaan-Nya. “Pada waktu itu datanglah
murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam
Kerajaan Sorga?"” Mereka pasti terheran-heran ketika Yesus memanggil
seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka. “Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka.” Bagaimana anak kecil ini menjadi jawaban dari
pertanyaan mereka? Kata-kata Yesus pasti sangat sulit untuk mereka terima. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”
Pertama-tama,
tidak seorangpun dapat masuk ke dalam kerajaan Allah tanpa mengalami perubahan dari
cara berpikir mereka sebagai manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Kita berpikir
bahwa kita mampu dengan kekuatan sendiri mencapai kebesaran. Agar dapat menjadi
anak Allah, kita harus mau menggunakan cara berpikir Allah. Bukan karena kita
mampu mencapai kebesaran sejati dengan kekuatan sendiri, melainkan mengambil
sikap rendah hati, haus dan lapar akan Allah. Lalu, agar dapat bertumbuh menuju
kebesaran rohani, kita harus mau untuk setiap hari berjalan dalam kerendahan
hati seperti anak-anak. “Barangsiapa
merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam
Kerajaan Sorga.”
Pengajaran ini
pasti merupakan teguran keras bagi mereka, karena pertanyaan mereka termotivasi
atas perdebatan-perdebatan di antara mereka mengenai siapa yang terbesar di
dalam kerajaan Sorga! “Maka timbullah
pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di
antara mereka” (Luk 9:46). “Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid
Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka” (Luk 22:24).
Ya Allah yang besar dan ajaib, aku mengakui bahwa aku sering
mencari kebesaran dengan meninggikan diriku sendiri seperti yang dilakukan oleh
orang dunia. Sering kali aku membandingkan diriku sendiri dengan orang lain,
berpikir bahwa hal tersebut akan membuat aku menjadi lebih besar. Aku bertobat.
Aku ingin berjalan di hadapan-Mu setiap hari dengan rendah hati, haus dan lapar
akan Engkau, Raja di atas segala raja, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 02 Oktober - Khotbah Yesus di Bukit, Sabda Bahagia
No comments:
Post a Comment