Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami
kematian... Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia
berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada
Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah
ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari
Dia. – Ibrani 11:5-6
Sebelum Henokh
diangkat ke sorga, ia berjalan dalam perkenanan Tuhan. Iman Henokh kepada Tuhan
menyenangkan Tuhan. “Sebab sebelum
ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi
tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.” Kita harus
memiliki kerinduan untuk senantiasa berkenan di hadapan Allah.
Banyak orang
menyia-nyiakan hidupnya dengan menyenangkan diri sendiri. Hidup mereka penuh
dengan memuaskan diri sendiri. “Yang jatuh
dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam
pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan
kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang” (Luk
8:14). Mereka mengabaikan kebenaran bahwa menyenangkan diri sendiri
tidak akan dapat menghasilkan pertumbuhan rohani dan keserupaan dengan Kristus.
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang
yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri” (Rom 15:1). “Karena
Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri” (Rom 15:3).
Sementara banyak orang juga terikat kepada menyenangkan orang lain. Inilah
salah satu penyebab kejatuhan Raja Saul. “Berkatalah
Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN
dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan
permintaan mereka"” (1 Sam 15:24). Kita tidak dapat
menyenangkan semua orang dan melayani Tuhan sekaligus. “Adakah
kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada
manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus” (Gal 1:10).
Kita diciptakan
untuk hidup berkenan kepada Allah. Hal ini tidak dapat dilakukan diluar iman. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada
Allah.” Datang kepada Allah dengan cara yang Alkitabiah dimulai
dengan keyakinan bahwa Allah ada. “Sebab
barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada.” Demikian
pula, iman yang berkenan kepada Allah berarti menantikan berkat kasih karunia
Allah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari wajah-Nya. “Dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang
sungguh-sungguh mencari Dia.” Walaupun memang banyak sekali berkat
yang datang sebagai akibat dari mencari Dia, namun berkat yang paling mulia
adalah Tuhan itu sendiri. Tuhan berkata kepada Abraham. “Kemudian
datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah
takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar"” (Kej 15:1).
Allah yang Maha Kuasa, sering kali aku berusaha untuk
menyenangkan diriku sendiri, maupun menyenangkan orang lain. Aku bersyukur
untuk kesabaran dan pengampunan-Mu. Sekarang hatiku rindu untuk menyenangkan
Engkau dalam segala hal. Dengan iman aku tahu bahwa Engkau ada. Dengan iman aku
menantikan berkat yang mulia yaitu mengenal Engkau lebih lagi, di dalam nama
Yesus, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 24 Oktober - Yesus mengutuk pohon ara dan menyucikan Bait Allah
No comments:
Post a Comment