Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:… "Tuliskanlah,
karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar"
…
Lalu Ia berkata kepadaku: "Perkataan-perkataan ini tepat dan benar"… Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rom 10:17)
Yesus adalah saksi yang setia dan yang benar, yang memberikan kepada
kita kebenaran yang sejati yang harus kita percayai supaya kita dapat menerima
hidup dan hidup sesuai dengan yang Tuhan inginkan. “Yesus
Kristus, Saksi yang setia… Saksi yang setia dan benar… Yang Setia dan Yang
Benar” (Why 1:5; 3:14; 19:11). Saat kita melihat karakter-Nya yang
setia dan benar, iman kepada Dia akan tumbuh dalam hati kita. Firman-Nya sangat
penting dalam proses ini, karena firman-Nya juga memiliki karakter yang sama,
yaitu benar dan dapat diandalkan. “Tuliskanlah, karena
segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
Ketika manusia dengan rendah hati menerima firman Tuhan, alkitab akan
mengubah hidup mereka. Dengan cara inilah kita menjadi orang percaya: “Karena
kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih
yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal. Sebab:
"Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti
bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap
untuk selama-lamanya." Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu” (1 Pet 1:23-25). Kita dilahirkan kembali menjadi anggota keluarga Allah ketika firman
Tuhan yang sempurna, yang hidup dan yang kekal, ditabur seperti benih di dalam
hati kita. Hal ini terjadi ketika kita mendengar injil. Kita percaya kepada
kabar baik Yesus Kristus, dan benih injil ini tumbuh di dalam hati kita
sehingga kita memperoleh hidup yang kekal.
Setelah dilahirkan kembali oleh kasih karunia melalui iman kepada
Kristus, Tuhan merancangkan kita untuk terus hidup dalam firman-Nya, seperti
yang dilakukan oleh jemaat di Tesalonika. “Dan karena
itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu
telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah,
yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya” (1 Tes 2:13).
Orang-orang percaya di Tesalonika menyambut firman Tuhan ke dalam hati mereka.
Mereka tahu bahwa ini bukanlah pesan manusia biasa, melainkan dari Tuhan
sendiri. Mereka sangat bergairah untuk mendengarnya dan mengandalkan
kebenaran-kebenaran yang menopang hidup mereka. Oleh karena itu, firman
tersebut sangat mempengaruhi hati mereka karena mereka mempercayai kebenaran
yang mereka dengar. “Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Sejak
awal dan untuk seterusnya, iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan, dan
iman ini adalah jalan masuk kepada kasih karunia.
Ya Tuhan, seperti Engkau yang setia
dan benar, demikian juga firman-Mu dapat diandalkan dan benar. Aku sudah
memulai hidup baru lewat iman yang timbul dari mendengar injil. Aku juga tahu
bahwa aku hanya bisa tumbuh dalam iman ketika aku dengan rendah hati menerima
firman-Mu setiap hari dalam hidupku. Aku rindu untuk hidup oleh iman supaya aku
dapat bertumbuh dalam kasih karunia-Mu, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 16 Oktober - Pengajaran-pengajaran Yesus
No comments:
Post a Comment