Yesus Kristus, Saksi yang setia… Saksi
yang setia dan benar… Yang Setia dan Yang Benar. – Wahyu 1:5; 3:14; 19:11
Iman datang ke dalam hidup kita melalui karya Yesus Kristus: “Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang
membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr 12:2). Ketika nama
Tuhan disingkapkan kepada kita, yaitu ketika kita mengenal siapa Yesus dan apa
yang Ia sanggup lakukan, maka iman akan timbul dalam hati kita. “Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama
itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan
itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua” (Kis 3:16). Kita
dapat memiliki gambaran tentang betapa besarnya Dia, jadi kita mengandalkan Dia
untuk melakukan karya yang besar. Oleh karena itu, iman hadir dalam pengalaman
rohani kita bersama dengan Dia. Ayat renungan kita hari ini berhubungan dengan
pertumbuhan iman, yang ditunjukkan lewat penggambaran Yesus sebagai pribadi
yang setia dan benar.
Ia adalah saksi yang dapat kita andalkan, Ia memberitakan kebenaran
kepada kita: “Yesus Kristus, Saksi yang setia… Saksi
yang setia dan benar… Yang Setia dan Yang Benar.” Seorang saksi
dapat memberikan laporan dari apa yang Ia lihat, dengar atau alami. Yesus
adalah saksi yang benar dari semua hal yang Ia ketahui dan dari semua hal yang
perlu kita ketahui. Ia memberitakan tentang kerajaan sorga. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak
bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga” (Mat 18:3). Ia juga memperingatkan kita akan hukuman
neraka. “Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu
mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan
dan kertakan gigi” (Mat 13:49-50).
Ia juga memberitahu kita mengenai Allah Bapa. “Jadi
jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang
meminta kepada-Nya” (Mat 7:11). Ia memperingatkan kita terhadap “bapa
pendusta.” “Iblislah yang menjadi bapamu dan
kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia
sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab
ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yoh 8:44). Ia mengajarkan
kepada kita apa itu hidup yang sesungguhnya. “Inilah
hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yoh 17:3).
Kita memiliki iman kepada Dia dan apa yang Ia saksikan, karena ia adalah “Saksi yang setia dan benar.”
Tuhan Yesus, aku bersyukur karena
Engkau adalah saksi yang dapat dipercaya. Aku percaya kepada-Mu karena Engkau
setia dan benar. Kesaksian-Mu yang dapat diandalkan sudah menyelamatkan aku
dari neraka, dan sekarang menuju ke sorga. Engkau melindungi aku dari bapa
segala dusta dan menjadikan aku anak dari Bapa di Sorga. Kesaksian-Mu telah
memberikan hidup yang kekal kepadaku. Aku memuji Engkau dengan ucapan syukur
yang tak putus-putus-nya, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 15 Oktober - Yesus mengutus tujuh puluh murid-Nya, Maria dan Marta,Hal berdoa
No comments:
Post a Comment