11 October 2014

11 Oktober – Berkat-Berkat Yang Besar Melalui Hidup Dalam Iman

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. – Ibrani 10:35-39

Ayat-ayat renungan kita hari ini merupakan kali ketiga pernyataan nabi Habakuk disebut dalam kitab Perjanjian Baru. “Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” (Hab 2:4). Dalam Roma 1:17, pernyataanHabakuk dikaitkan dengan injil kasih karunia Kristus. Dalam Galatia 3:12, dibandingkan dengan hidup dalam hukum Taurat. Di sini, pernyataan tersebut dipandang sebagai jalan untuk menerima berkat yang besar seperti ketekunan rohani, ketaatan dan keyakinan akan masa yang akan datang.

Ayat ini dibuka dengan peringatan mengenai melepaskan pengandalan kepada Tuhan. “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.” Kehilangan upah yang besar menjadi alasan dari peringatan tersebut. Tuhan ingin agar kita mengandalkan Dia tanpa ragu, sejak awal hingga akhir dari perjalanan iman kita di bumi. Hal ini akan membuat kita menjadi orang-orang yang senantiasa menikmati berkat-berkat kasih karunia yang disediakan di dalam Kristus. “Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula” (Ibr 3:14).

Berkat-berkat tersebut termasuk ketekunan. “Sebab kamu memerlukan ketekunan.” Hidup kekristenan memerlukan ketahanan rohani. Perjalanan pertumbuhan, ujian, pelayanan dan peperangan rohani dapat membuat kita menjadi lelah. Kita dapat tergoda untuk menjadi malas, bahkan berhenti berjuang. Hal tersebut adalah pikiran yang sia-sia dan tidak berkenan di hadapan Allah. “Apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” Hanya dengan iman kita dapat bertahan di dalam pertandingan rohani ini. “Dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr 12:1-2).

Selain itu, berkat-berkat iman juga termasuk ketaatan dan keyakinan. “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Saat kita berjalan dengan iman, kita dimampukan oleh untuk melakukan kehendak Allah. Berjalan dalam ketaatan kepada Kristus akan membuat kita memiliki keyakinan bahwa suatu hari kita akan bersama-sama dengan Allah. “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.” Sementara itu, dengan iman, tumbuh keyakinan bahwa kita tidak berada diantara mereka yang hidup dalam kesia-siaan. “Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman... Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.”

Allah Bapa yang di Sorga, aku sangat membutuhkan kekuatan rohani. Aku rindu untuk menyenangkan Engkau dengan ketaatan. Aku ingin berjalan dalam keyakinan. Aku memuji Engkau karena semua ini sudah menjadi milik kami oleh iman kepada Kristus, Amin.
___    

No comments:

Post a Comment