Sebab itu janganlah kamu melepaskan
kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan
ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa
yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan
Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi
orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri,
maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang
mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh
hidup. – Ibrani 10:35-39
Ayat-ayat renungan kita hari ini merupakan kali ketiga pernyataan nabi
Habakuk disebut dalam kitab Perjanjian Baru. “Orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya” (Hab 2:4).
Dalam Roma 1:17, pernyataanHabakuk dikaitkan dengan injil kasih karunia
Kristus. Dalam Galatia 3:12, dibandingkan dengan hidup dalam hukum Taurat. Di
sini, pernyataan tersebut dipandang sebagai jalan untuk menerima berkat yang
besar seperti ketekunan rohani, ketaatan dan keyakinan akan masa yang akan
datang.
Ayat ini dibuka dengan peringatan mengenai melepaskan pengandalan kepada
Tuhan. “Sebab itu janganlah kamu
melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.”
Kehilangan upah yang besar menjadi alasan dari peringatan tersebut. Tuhan ingin
agar kita mengandalkan Dia tanpa ragu, sejak awal hingga akhir dari perjalanan
iman kita di bumi. Hal ini akan membuat kita menjadi orang-orang yang
senantiasa menikmati berkat-berkat kasih karunia yang disediakan di dalam
Kristus. “Karena kita telah beroleh
bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya
pada keyakinan iman kita yang semula” (Ibr 3:14).
Berkat-berkat tersebut termasuk ketekunan. “Sebab kamu memerlukan ketekunan.” Hidup kekristenan
memerlukan ketahanan rohani. Perjalanan pertumbuhan, ujian, pelayanan dan
peperangan rohani dapat membuat kita menjadi lelah. Kita dapat tergoda untuk
menjadi malas, bahkan berhenti berjuang. Hal tersebut adalah pikiran yang
sia-sia dan tidak berkenan di hadapan Allah. “Apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” Hanya
dengan iman kita dapat bertahan di dalam pertandingan rohani ini. “Dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi
kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang
memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan” (Ibr
12:1-2).
Selain itu, berkat-berkat iman juga termasuk ketaatan dan keyakinan. “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan
kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Saat kita
berjalan dengan iman, kita dimampukan oleh untuk melakukan kehendak Allah.
Berjalan dalam ketaatan kepada Kristus akan membuat kita memiliki keyakinan
bahwa suatu hari kita akan bersama-sama dengan Allah. “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan
datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.” Sementara
itu, dengan iman, tumbuh keyakinan bahwa kita tidak berada diantara mereka yang
hidup dalam kesia-siaan. “Tetapi orang-Ku
yang benar akan hidup oleh iman... Tetapi kita bukanlah orang-orang yang
mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh
hidup.”
Allah Bapa yang di Sorga, aku sangat
membutuhkan kekuatan rohani. Aku rindu untuk menyenangkan Engkau dengan
ketaatan. Aku ingin berjalan dalam keyakinan. Aku memuji Engkau karena semua
ini sudah menjadi milik kami oleh iman kepada Kristus, Amin.
___
No comments:
Post a Comment