Yesus, yang memimpin kita dalam
iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. – Ibrani 12:2
Untuk dapat bertumbuh dalam kasih karunia, kita harus hidup dengan iman.
“Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya
merupakan kasih karunia” (Rom 4:16). Kita tidak dapat bertumbuh
secara rohani jika kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan alamiah kita. Kita
harus berjalan dengan iman kepada Allah dan firman-Nya. “Sebab
hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat” (2 Kor 5:7). Namun,
bagaimana kita mendapatkan iman? Dari mana datangnya iman itu?
Yesuslah sumber iman kita: “Yesus, yang
memimpin kita dalam iman.” Jika kita memiliki iman yang
menyelamatkan dalam Kristus, itu karena Yesus yang memberikannya kepada kita.
Iman kita diberikan oleh dengan cara mewahyukan iman tersebut dan menjalin
persekutuan pribadi dengan kita. Ia mewahyukan kepada kita kebenaran yang kita
perlukan, melalui khotbah, kesaksian, buku, kaset rekaman, Alkitab, dsb. Lalu
Ia mengundang kita untuk masuk ke dalam persekutuan dengan diri-Nya.
Pertama-tama, Ia memberitahu kita kebenaran yang kita perlukan. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah” (Rom 3:23). “Sebab upah dosa ialah maut” (Rom
6:23). Lalu, Ia memberitahu kita kebenaran mengenai karya kasih
karunia-Nya bagi kita. “Akan tetapi
Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk
kita, ketika kita masih berdosa” (Rom 5:8). Sementara itu, Roh
Kudus-Nya menyadarkan kita akan kebenaran ini dalam hidup kita. “Dan kalau Ia [Roh Kudus] datang, Ia akan
menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh 16:8).
Akhirnya, Yesus mengundang kita untuk percaya kepada Dia untuk menerima anugerah
keselamatan. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih
lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat 11:28). “Karunia
Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Rom 6:23).
Pada dasarnya, Yesus mewahyukan diri-Nya sendiri kepada kita sebagai Pribadi
yang dapat diandalkan untuk menyelamatkan jiwa kita, supaya kita menaruh
pengharapan kita kepada Dia. Inilah alasan bahwa Ia adalah sumber iman kita.
Sekarang, kepada siapa kita harus meminta tambahan iman untuk membangun
diri kita? Jawabannya juga ada pada Yesus: “Yesus… yang membawa
iman kita itu kepada kesempurnaan.” Dia yang memberikan iman kepada
kita, juga Dia yang rindu untuk menyempurnakan iman kita, dengan cara yang
sama. Pada awalnya, Yesus harus memberikan iman kepada kita. Sekarang, kita
harus terus menerus bersekutu dengan intim dengan Dia melalui firman-Nya, agar
iman kita terus menerus mengalami pertumbuhan.
Tuhan Yesus, aku memuji Engkau yang
memberikan iman kepadaku. Aku bersyukur karena Engkau sudah menyatakan
kebutuhanku untuk pengampunan dosa-dosaku. Aku bersyukur untuk karya-Mu di kayu
salib. Aku bersyukur Engkau sudah mengundang aku masuk dalam persekutuan
dengan-Mu. Biarlah Engkau terus menyatakan diri-Mu kepadaku, supaya imanku
semakin bertumbuh menjadi dewasa, Amin.
___
No comments:
Post a Comment