Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada,
tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. –
Habakuk 2:4
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh
dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang
yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di
dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada
iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." – Roma
1:16-17
Dalam renungan-renungan kita yang sebelumnya mengenai Yesus sebagai teladan
kita yang terbaik mengenai “iman dan kerendahan hati.” Jika kita ingin tumbuh
dalam kasih karunia Allah, kita harus hidup dengan iman, karena iman adalah
jalan masuk kepada kasih karunia. “Oleh Dia kita juga
beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia
ini kita berdiri” (Rom 5:2).
Ayat renungan kita yang pertama juga membahas apa yang sudah kita
pelajari sebelumnya mengenai kerendahan hati. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang
rendah hati” (Yak 4:6). Habakuk diilhami oleh Roh Kudus untuk
menyatakan kebenaran yang sama. “Sesungguhnya, orang
yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya.” Yakobus membandingkan
kecongkakan dengan kerendahan hati. Dalam ayat ini, nabi Habakuk membandingkan
antara kecongkakan dengan iman. Orang yang sombong mengandalkan dirinya
sendiri. Orang yang rendah hati rela untuk mengandalkan dirinya kepada Allah.
Orang yang rendah hati adalah orang yang akan tumbuh di dalam kasih karunia Allah.
Pernyataan yang sederhana mengenai hidup dalam iman ini begitu dalam
hingga diulangi sebanyak tiga kali di dalam surat-surat Perjanjian Baru.
Penyebutan pertama dicatat di dalam kitab Roma dalam hubungannya dengan injil
kasih karunia. “Sebab aku mempunyai
keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga
orang Yunani.” Paulus sangat yakin kepada kabar baik mengenai kasih
karunia Allah yang tersedia di dalam Yesus Kristus. Ia tahu bahwa kebenaran Allah
yang berkuasa untuk menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Kristus.
Pesan kasih karunia ini menawarkan pembenaran dari Allah kepada mereka yang
percaya kepada Kristus. “Sebab di dalamnya
nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman.”
Pembenaran yang sama yang dituntut oleh hukum Taurat, disediakan oleh injil
kasih karunia. “Tetapi sekarang, tanpa
hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam
Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam
Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan” (Rom
3:21-22). Pembenaran yang dibutuhkan oleh manusia datang oleh kasih
karunia melalui iman. Baik pada awalnya, maupun seterusnya, “orang benar akan hidup oleh iman.”
Allah yang maha benar, aku memuji Engkau
untuk karunia pembenaran-Mu yang aku terima oleh kasih karunia melalui iman.
Hatiku bersukacita karena aku dapat berdiri dalam kebenaran di hadapan Engkau
di Sorga. Dengan rendah hati aku berseru dalam iman agar pembenaran yang sama
aku terima setiap hari sepanjang hidupku agar aku dapat berjalan dalam
kesalehan, oleh kasih karunia melalui iman kepada Kristus, Amin.
___
No comments:
Post a Comment