Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan
hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek
moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan
mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan
kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.
– 2 Tawarikh 33:12-13
Keangkuhan dan pemberontakan Raja Manasye terhadap Tuhan sangatlah luar
biasa. Ia melakukan tindakan-tindakan
yang keji di hadapan Tuhan. Manasye “mempersembahkan
anak-anaknya sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom; ia melakukan ramal,
telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh
peramal” (2 Taw 33:6). Namun demikian, ketika ia merendahkan dirinya
dihadapan Allah, Tuhan mencurahkan kasih karunia-Nya kepada Manasye.
Ketika manusia
merendahkan diri di hadapan Allah, pemulihan rohani yang radikal akan dialami.
Sekilas, kekejian yang dilakukan oleh Manasye sepertinya menutup jalan
pemulihan. Namun, Alkitab penuh dengan pernyataan dan kesaksian dari kasih
karunia Tuhan sebagai jawaban terhadap mereka yang dengan rendah hati berseru
kepada-Nya. Tuhan justru meminta kita untuk berseru kepada Dia di tengah-tengah
situasi yang sulit. “Berserulah
kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan
memuliakan Aku” (Mzm 50:15). Bahkan ketika kesulitan tersebut adalah
ditangkap dalam pembuangan akibat memberontak kepada Allah, Tuhan tetap
berjanji untuk mendengar dan menolong. “Dan apabila
kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan
kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu
menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku,
demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan
mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu
telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan
kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu” (Yer 29:12-14).
Inilah
kemurahan hati Allah kepada orang yang rendah hati. Tidak heran jika Allah mau melimpahkan
kasih karunia bahkan terhadap orang yang angkuh dan melawan Dia seperti
Manasye. “Dalam keadaan yang terdesak ini, ia
berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan
Allah nenek moyangnya, dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya,
dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan
memulihkan kedudukannya sebagai raja.” Ini bukanlah sekedar sikap
merendah yang biasa. Ditengah-tengah penderitaannya yang memalukan, ia dilanda
oleh kerendahan hati. Ia memohon kepada Tuhan untuk menolong dia. Tuhan
memulihkan dia. Namun, hasil yang paling indah dari karya kasih karunia Allah
ini adalah sebuah kesadaran yang ditanah di dalam hati Manasye. “Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.”
Ya Tuhan yang penuh kasih, aku begitu dikuatkan ketika
melihat hati-Mu terhadap kerendahan hati yang tulus. Sering kali, aku mengira
bahwa aku sudah tidak mungkin Engkau pulihkan lagi. Banyak aspek hidupku yang
memerlukan sentuhan pemulihan-Mu. Sekarang aku merendahkan diriku di
hadapan-Mu, dan biarlah Engkau mencurahkan kasih karunia-Mu dengan
melimpah-limpah, Amin.
___
No comments:
Post a Comment