TUHAN adalah benteng hidupku. – Mazmur 27:1
Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung. – Mazmur 18:3
Hidup di dalam
kasih karunia artinya mengandalkan Tuhan untuk bekerja di dalam hidup kita.
Sebagian besar kehidupan Daud adalah teladan dari kebenaran ini. Hal ini nyata ketika
berkali-kali Daud menyaksikan Allah sebagai sumber kekuatannya.
Semua orang yang
ada di dalam dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa ini membutuhkan kekuatan
hanya untuk menjalani tanggungjawab sehari hari dan menghadapi tantangan hidup.
Jika ditambah dengan panggilan dan kerinduan orang percaya untuk menyenangkan
dan menghormati Allah, jauh lebih banyak lagi kekuatan yang dibutuhkan setiap
harinya. Daud mengakui bahwa Allah adalah sumber kekuatan untuk hidupnya. “TUHAN adalah benteng hidupku.” Betapa
bahagianya jika kita menyadari bahwa Allah menyertai kita untuk memberikan kekuatan-Nya
bagi kita untuk setiap aspek hidup kita, baik di rumah, di tempat kerja, di
dalam pelayanan atau dimanapun.
Dalam perjalan
kita di dunia ini, kita membutuhkan kekuatan untuk tetap ada dijalur yang
benar. Dunia ini, daging kita, maupun Iblis, ingin menghalangi kita untuk maju
di jalan kesempurnaan Allah. Daud juga menemukan kekuatan untuk melakukan hal
ini di dalam Tuhan. “Allah, Dialah
yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata” (Mzm
18:33). Ketika kita sedang berjalan di jalan kehidupan kita, kita
terjebak oleh jaring situasi hidup, yang dipasang oleh musuh jiwa kita. Ketika
Daud menghadapi jebakan ini, ia berseru kepada Tuhan untuk memberikan kekuatan.
“Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang
dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku” (Mzm 31:5).
Kadang masalah dalam perjalanan hidup kita bukan sebuah jebakan, tetapi sebuah
pertempuran. Sekali lagi, Daud menemukan sumber kekuatannya di dalam Tuhan. “Engkau telah mengikat pinggangku dengan
keperkasaan untuk berperang; Engkau tundukkan ke bawah kuasaku orang yang
bangkit melawan aku” (Mzm 18:40).
Kebutuhan untuk
kekuatan kadang tergantung kepada apa yang sedang terjadi di dalam hati kita.
Pikiran-pikiran dan perkataan yang kita ucapkan harus kembali bersandar kepada
kehendak Tuhan. Daud juga berpaling kepada Allah untuk kebutuhan ini. “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku
dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku” (Mzm 19:15). Ketika
ia menjadi lemah dan mengalami kegagalan, Daud tetap berpaling kepada
satu-satunya sumber pertolongan. “Sekalipun
dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah
selama-lamanya” (Mzm 73:26). Apapun kebutuhan kita akan kekuatan,
Daud belajar untuk mengandalkan Tuhan. “Allahku,
gunung batuku, tempat aku berlindung.”
Ya Allah, sumber kekuatanku, aku membutuhkan kekuatan-Mu
agar aku dapat menjalankan kewajibanku setiap hari, kekuatan untuk tetap
berjalan di dalam jalur, kekuatan untuk menghadapi peperangan, kekuatan untuk
menghadapi kelemahan, kekuatan untuk menyenangkan-Mu. Engkaulah sumber
kekuatanku; Aku berharap hanya kepada-Mu. Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 02 September - Daftar keturunan suku-suku Israel
No comments:
Post a Comment