Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani
orang yang rendah hati. – Yakobus 4:6
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada
kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri. – Roma 5:2
Sejauh ini dalam
renungan-renungan kita mengenai bertumbuh dalam kasih karunia Allah, kita sudah
meninjau berbagai kebenaran Alkitab, misalnya: Hukum Taurat Perjanjian Lama,
kasih karunia Perjanjian Baru, sumber kekuatan dari Allah untuk hidup saleh,
hidup dalam janji-janji Allah dan orang-orang percaya dalam Perjanjian Lama
yang hidup dalam kasih karunia Allah. Sekarang, kita akan kembali membahas
dengan lebih luas mengenai bagaimana kita bisa menikmati kekayaan dan kemuliaan
dari kasih karunia Allah. Seperti kita sudah temukan sebelumnya, kasih karunia
Allah dapat dinikmati melalui iman dan kerendahan hati.
Jika kita ingin
hidup dalam kasih karunia Allah, kita harus mau menolak keangkuhan dan berjalan
dalam kerendahan hati. “Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
Tuhan menentang pengandalan kepada diri sendiri. Ketika kita dengan sombong
berasumsi bahwa dengan kekuatan sendiri kita dapat menghasilkan kehidupan
seperti yang Tuhan inginkan, pertumbuhan rohani kita akan terhenti. Kerendahan
hati berarti menyetujui peringatan Tuhan perihal ketidakberdayaan kita. “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk
memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri” (2 Kor 3:5a). Orang
yang bersedia untuk berjalan dengan rendah hati di hadapan Allah memiliki
pengertian yang tepat bahwa kita sangat memerlukan Tuhan untuk bekerja di dalam
dan melalui hidup kita. “Sebab di luar
Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5b).
Sejalan dengan
kerendahan hati, Tuhan ingin agar kita berjalan di dalam iman kepada Dia. Tuhan
ingin bekerja di dalam hidup kita dengan kasih karunia yang tiada bandingannya.
Iman adalah jalan masuk terhadap kasih karunia itu: “Oleh
Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam
kasih karunia ini kita berdiri.” Tuhan senang jika kita hidup dalam
jalan “pengandalan kepada Kristus.” Apapun
masalah hidup kita, jika kita menghadapinya dengan iman kepada Yesus Kristus,
kita sedang menarik kelimpahan kasih karunia Allah. Ketika dalam penuh
pengharapan kita mengakui bahwa Allah dapat menghasilkan hidup yang sesuai
dengan kehendaknya di dalam hidup kita, maka pasti ada pertumbuhan rohani. Iman
adalah setuju dengan pernyataan Allah bahwa Ia adalah segalanya yang kita
perlukan. “Kesanggupan kami adalah pekerjaan
Allah” (2 Kor 3:5b). Orang yang bersedia untuk berjalan dalam iman
kepada Dia memiliki pengertian yang tepat mengenai kemampuan Tuhan untuk
bekerja di dalam dan melalui hidup kita. “Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak” (Yoh 15:5b).
Seperti sudah
dituliskan sebelumnya, kerendahan hati dan iman merupakan realitas sebuah
hubungan. Keduanya tidak dapat dihasilkan oleh diri kita sendiri. Keduanya pun
bukan hasil dari pekerjaan manusia. Keduanya hanya bisa timbul dari persekutuan
yang semakin intim dengan Tuhan Yesus Kristus.
Ya Tuhan, dengan rendah hati aku mengakui ketidakmampuan-ku
untuk menghasilkan hidup seperti yang Engkau kehendaki. Namun demikian, aku
mengakui kasih karunia-Mu adalah kekuatan yang menarik berkat-berkat yang
melimpah. Aku ingin mengenal Engkau lebih lagi, agar kerendahan hati dan iman
dapat tumbuh di dalam hidup kita.
___
Ayo Baca
Alkitab: 20 September - Hari raya Pondok Daun. Piagam Perjanjian orang Israel
No comments:
Post a Comment