Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib. – Mazmur 17:7
Lanjutkanlah kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau.
– Mazmur 36:11
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku
akan memegahkan Engkau. – Mazmur 63:4
Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi,
sebab kepada-Mulah aku percaya! – Mazmur 143:8
Ada banyak
alasan mengapa Daud adalah teladan dari Perjanjian Lama yang luar biasa
mengenai umat Allah yang hidup dalam kasih karunia-Nya. Sebelumnya kita melihat
bagaiman Daud mengakui Allah sebagai sumber kekuatan dan tempat perlindungannya.
“TUHAN adalah benteng hidupku” (Mzm 27:1), “Allah
ialah tempat perlindungan kita” (Mzm 62:9). Dalam ayat-ayat renungan
kita hari ini, kita melihat bagaimana Daud mengandalkan kasih setia Allah.
Kasih setia
adalah istilah perjanjian lama yang sangat erat kaitannya dengan istilah
Perjanjian Baru yaitu kasih karunia. Kasih setia berbicara mengenai kasih Allah
yang sungguh-sungguh, setia dan teguh kepada umat-Nya. Di dalamnya tersirat
kebenaran mengenai belas kasihan Allah, yaitu bagaimana Allah menangguhkan hukuman
yang setimpal bagi dosa-dosa kita. Namun, lebih dari itu. Kasih setia juga mencakup
kebaikan Allah, yaitu bagaimana Ia berkomitmen untuk melakukan yang baik bagi
anak-anak-Nya setiap hari, menyediakan apa yang mereka perlukan.
Banyak hal yang
dapat kita pelajari mengenai hal ini kita temukan di dalam banyak kesaksian Daud
mengenai kasih setia Allah dan bagaimana ia mengandalkan hidupnya terhadap
kasih setia Allah ini. “Tunjukkanlah
kasih setia-Mu yang ajaib.” Daud memiliki kerinduan yang mendalam
agar Tuhan memperlihatkan keajaiban kasih setia-Nya di dalam hidupnya
sehari-hari. Ia tahu bahwa kasih setia Tuhan akan menjadikan hidupnya seperti
yang dikehendaki Allah. “Sebab kasih
setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.”
Daud memuji Allah yang dengan setia menunjukkan kebaikan-Nya dalam hidupnya,
yang melebihi segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh dunia ini. Allah itu
baik bagi semua orang yang hidup di bumi ini. “Karena
dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat 5:45).
Namun kasih setianya ditunjukkan kepada mereka yang memiliki hubungan yang
sejati dengan Dia melalui iman. Daud menginginkan kebaikkan Tuhan ini menjadi
sumber bagi hidupnya dan hidup semua umat-Nya. “Lanjutkanlah
kasih setia-Mu bagi orang yang mengenal Engkau.”
Daud mencari
Allah untuk karya kasih setia-Nya setiap pagi. “Perdengarkanlah
kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya!” Ketika
Allah mencurahkan kasih dan kesetiaan-Nya, Daud memuliakan Allah di hadapan umat-Nya.
“Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku,
kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan
kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang besar” (Mzm 40:11).
Ya Allah sumber kasih setia, aku bersyukur untuk
kesetiaan-Mu dan kasih-Mu kepadaku selama ini. Engkau berbelaskasihan kepadaku.
Engkau sudah menunjukkan kebaikkan yang luar biasa kepadaku. Tolong aku agar
dapat menunjukkan kasih setia-Mu yang ajaib kepada orang lain, Amin.
___
No comments:
Post a Comment