TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya
mengatasi langit. Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang
tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia
menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin
dari lumpur. – Mazmur 113:4-7
Dalam renungan
kita sebelumnya, kita sudah mempelajari mengenai kemahatinggian Tuhan, dan
keinginan-Nya untuk bersama manusia yang rendah hati. “Aku
bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang
yang remuk dan rendah hati” (Yes 57:15). Dakan ayat renungan kita
hari ini, kita akan melihat sekali lagi kerinduan Tuhan untuk hadir bersama
orang yang remuk dan rendah hati.
Tuhan kita yang
Mahabesar, tinggal di sorga, berkuasa atas segala bangsa di bumi. “TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa.”
Kemuliaannya bahkan lebih megah dari pada galaksi tempat tinggal
bintang-bintang: “Kemuliaan-Nya mengatasi langit.”
Tidak ada satupun di seluruh alam semesta dapat disamakan dengan Dia. “Siapakah seperti TUHAN, Allah kita?”
Namun demikian, walaupun Ia layak untuk tinggal di dalam keberadaan yang paling
tinggi, Ia rela untuk merendahkan diri-Nya agar dapat tinggal bersama-sama
dengan manusia: “Yang diam di tempat yang tinggi,
yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi.”
Dari tempatnya
yang tinggi dan mulia, Tuhan melihat kepada umat manusia. Ia tidak mencari
mereka yang tinggi hati dan sombong. Ia mencari mereka yang remuk dan rendah
hati. “TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat
orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh” (Mzm 138:6).
Walaupun Allah itu pencipta dari alam semesta, Ia mencari mereka yang sadar
akan kemiskinan rohani mereka dan mereka yang hatinya hancur. “Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini,
sehingga semuanya ini terjadi? demikianlah firman TUHAN. Tetapi kepada orang
inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan
yang gentar kepada firman-Ku” (Yes 66:2). Kalimat yang terakhir memberikan
kunci kepada sikap orang yang sungguh-sungguh rendah hati. Mereka menanggapi
firman Tuhan dengan penuh rasa hormat yang dalam.
Apa yang Tuhan
ingin lakukan kepada mereka yang remuk dan rendah hati? Ia ingin memberikan
pemulihan rohani: “Jika aku berada dalam
kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku” (Mzm 138:7). Allah kita
yang besar adalah Allah yang penuh dengan belas kasihan. Ia rindu untuk
memulihkan hati yang hancur. “TUHAN itu
dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang
remuk jiwanya” (Mzm 34:19). “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan
membalut luka-luka mereka” (Mzm 147:3). Tuhan kita yang perkasa dan
penuh kasih, “menegakkan orang yang hina dari
dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.”
Ya Tuhan pencipta langit dan bumi, aku kagum bahwa Engkau
menaruh perhatian kepadaku. Aku ingin dihitung di antara orang-orang yang remuk
dan rendah hati. Aku tidak memiliki sesuatu apapun yang dapat aku banggakan di
hadapan-Mu. Aku hanya membawa hati yang hancur oleh banyak penderitaan.
Pulihkanlah aku oleh kasih karunia-Mu, melalui Anak-Mu, Yesus Kristus, Tuhanku,
Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 22 September - Pentahbisan tembok Yerusalem. Pelayanan nabi Maleaki
No comments:
Post a Comment