Kamu akan Kuberikan
hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari
tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan
Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. –
Yehezkiel 36:26-27
Sebelumnya kita sudah mempelajari bahwa perjanjian baru
adalah mengenai kasih karunia, sementara perjanjian lama adalah mengenai hukum
Taurat. “Sebab hukum Taurat diberikan
oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Yoh
1:17). Hubungan antara kasih karunia dan Roh Kudus dapat kita temukan dalam
berbagai ayat Alkitab termasu dalam nubuatn Nabi Yehezkiel. “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh
yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras
dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.” Ayat yang pertama dari janji ini
adalah mengenai peristiwa lahir baru dari orang percaya. Melalui iman kepada
Allah, hati kita yang tadinya keras dan mati diganti dengan hati yang taat,
sebuah roh yang baru.
Ayat yang kedua berbicara mengenai proses berikutnya setelah
lahir baru, yaitu proses pendewasaan rohani yang berlangsung setiap hari dalam
hidup kita yang baru. “Roh-Ku akan
Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala
ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.”
Hidup yang semakin seturut dengan kehendak Tuhan tergantung pada pekerjaan Roh
Kudus di dalam kita. Kita tahu bahwa manusia yang belum ditebus tidak mungkin
bisa hidup menyenangkan Tuhan. Namun banyak orang Kristen tidak sadar bahwa
walaupun mereka sudah menjadi ciptaan yang baru di dalam Kristus, mereka tidak
bisa berkenan dihadapan Tuhan dengan kekuatan mereka sendiri. Roh Tuhan yang
harus menjadi sumber perubahan karakter orang percaya.
Apa yang dijanjikan
dalam nubuat ini bukanlah sesuatu yang terjadi secara otomatis. Banyak orang
Kristen lahir baru yang hidupnya tidak selalu sesuai dengan kehendak Tuhan.
Alasannya adalah karena mereka tidak memiliki kerendahan hati untuk
mengandalkan Tuhan sepenuhnya.
Yesus membuat dua pernyataan penting mengenai kebenaran ini.
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya… kamu
tidak mempunyai hidup di dalam dirimu” (Yoh 6:53). “Rohlah yang memberi hidup,
daging sama sekali tidak berguna” (Yoh 6:63). Pada dasarnya kita tidak
memiliki hidup seperti yang Tuhan inginkan. Manusia alamiah tidk memiliki
potensi atau kekuatan apapun untuk menghasilkan hidup yang berkenan kepada
Allah. Kebenaran ini seharusnya membuat kita rendah hati. Yesus juga berkata
bahwa Roh Kudus-lah yang memberi hidup. Kebenaran ini harus kita terima dengan iman
yang mengandalkan Roh Kudus sepenuhnya. Saat kita memiliki kerendahan hati
untuk sepenuhnya mengandalkan Roh Kudus, maka hidup yang berkenan kepada Allah
akan menjadi hasilnya.
Ya Tuhan, sumber
kehidupanku, terima kasih untuk perjanjian baru kasih karunia-Mu. Aku bersyukur
untuk Roh Kudus yang menjadi sumber kekuatanku untuk dapat hidup berkenan
dihadapan-Mu. Aku tahu bahwa dengan kekuatanku sendiri, aku tidak bisa melakuka
apapun untuk menyenangkan Engkau. Dengan segala kerendahan hati aku memohon agar
Engkau membentuk aku agar berjalan dalam rencana-Mu, oleh kuasa Roh Kudus. Di
dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
No comments:
Post a Comment