Karena kamu telah mengenal kasih
karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi
miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
– 2 Korintus 8:9
Dengan diri kami sendiri kami tidak
sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri;
tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. – 2 Korintus 3:5
Kata-Nya kepada mereka semua:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya setiap hari dan mengikut Aku” – Lukas 9:23
Mari kita bercermin
pada iman dan kerendahan hati. Alkitab berulang kali menulis tentang kedua hal
ini. Hal ini memang merupakan kebenaran yang penting, karena “Allah memberikan
kasih karunia kepada orang yang rendah hati” (Yakobus 4:6). Dan “Kita juga
beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia” (Roma 5:2).
Dalam ayat Firman
Tuhan yang pertama dalam renungan ini, iman dan kerendahan hati jelas terlihat,
“Karena kamu telah mengenal kasih karunia
Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin,
sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.”
Untuk dapat menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan, Yesus harus menjadi
miskin. Ketika Yesus tergantung di kayu salib menggantikan kita, Ia memikul
kemiskinan rohani kita yaitu dosa-dosa kita. Betapa suatu gambaran yang luar
bisa mengenai kondisi rohani kita sebenarnya. Kita juga harus menjadi seperti
Dia, merendahkan hati kita dihadapan Allah, memohon kepada-Nya untuk menolong
kita. Iman juga ambil bagian, karena kita percaya bahwa lewat kematian-Nya,
kita akan menjadi kaya secara rohani, yaitu menerima pengampunan dosa dan
pembenaran.
Iman dan
kerendahan hati sangat penting untuk perjalanan hidup kita di dalam Kristus. “Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup
untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak,
kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.” Kesanggupan kita untuk hidup
sebagai orang percaya tidak berasal dari diri kita sendiri. Bahkan sesuatupun
tidak bisa kita kerjakan oleh kemampuan kita sendiri. Betapa kebenaran yang
membuat kita sadar, sekalipun sudah lahir menjadi manusia baru, kita tetap
membutuhkan Allah dalam segala aspek kehidupan kita. Lalu bagaimana caranya
kita bisa menerima kesanggupan itu? Dengan iman! Kita percaya pada kebenaran
bahwa “kesanggupan kita adalah pekerjaan
Allah.”
Dalam
kehidupan kita sebagai murid Kristus, iman dan kerendahan hati kembali muncul. "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
Panggilan Yesus untuk datang dan mengikuti Dia hanya dapat dijawab oleh mereka
yang akan berkata “tidak kepada diri mereka sendiri” dan “mematikan ego mereka.”
Hal ini artinya mengakui bahwa diri sendiri tidak sanggup bahkan bahwa ego
mereka harus disalib. Dan butuh kerendahan hati untuk bisa mengakui hal ini
setiap saat dalam kehidupan kita. Langkah berikutnya dari kehidupan sebagai
murid Kristus adalah dengan iman, yaitu mengandalkan Yesus dalam setiap langkah
hidup kita.
Allah Bapa
yang bertahta di dalam Sorga. Ajar aku dan sentuh hatiku supaya aku belajar
untuk hidup dengan kerendahan hati di hadapan Engkau setiap hari. Tumbuhkan
imanku, Tuhan, supaya aku mengandalkan Engkau dalam setiap langkahku. Terima
kasih untuk kestiaan-Mu. di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin.
___
Ayo Baca Alkitab Sepanjang Tahun: 9 Februari - Petunjuk Pembangunan Kemah Suci
No comments:
Post a Comment