Dari situ
berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan
kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka
selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka
menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan
bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. – Kisah Para
Rasul 14:26-27
Ketika sebelumnya Rasul Paulus dan kawan-kawannya
meninggalkan gereja asal mereka di Antiokhia, mereka “diserahkan kepada kasih karunia Allah.” Jemaat di Antiokia
percaya bahwa Tuhan akan mencurahkan kasih karunia yang diperlukan dalam
perjalanan misi Paulus dan kawan-kawannya.
Perjalanan misi tersebut sangat luar biasa. Mereka harus
menghadapi nabi palsu yang menghalangi mereka untuk bertemu dengan guberner
pulau Pafos. Dengan berani Paulus menghardiknya dengan kuasa Roh Kudus. “Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan
kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti
membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?” (Kis 13:10). Ketika Tuhan
menghukum tukang sihir itu menjadi buta, guberner menjadi percaya kepada Tuhan.
Lalu di Perga, Paulus mengajar di rumah ibadat tentang
Kristus yang sudah bangkit dari kematian. “Pada hari Sabat
berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman
Allah” (Kis 13:44). Saat orang-orang Yahudi menentang mereka, Injil justru
diterima oleh orang-orang bukan Yahudi. “Mendengar itu
bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan
firman Tuhan… Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu” (Kis 13:48-49)
Berikutnya di Ikonium, banyak muncul buah-buah pekerjaan
Paulus dan kawan-kawannya, walaupun ada yang menentang mereka. “sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi
percaya. Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka, memanaskan
hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar terhadap
saudara-saudara itu. Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di
situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan
Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada
mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat” (Kis 14:1-3).
Di Listra, Paulus dilempari batu oleh mereka yang tidak
mau menerima Injil. Namun Paulus tidak menyerah. Paulus meneruskan sampai ke
Derbe dan kota-kota lainnya. “Paulus dan Barnabas
memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah
mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati
murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman”
(Kis 14:21-22).
Akhirnya para misionaris tersebut kembali ke gereja asal mereka
di Antiokhia. Pekerjaan pelayanan yang direncanakan sudah selesai, karena kasih
karunia Allah memampukan mereka untuk menyelesaikannya. “Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan
kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka
selesaikan.” Lalu mereka memberikan laporan kepada jemaat, mereka
menceritakan apa yang Tuhan lakukan, bukan apa yang mereka lalukan. “Lalu mereka menceriterakan segala sesuatu
yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.”
Allah Bapa di Sorga,
ajar aku mengandalkan kasih karunia-Mu untuk melakukan tugas-tugas yang Engkau
berikan kepadaku. Ampuni aku Tuhan, karena aku lebih sering mengandalkan diriku
sendiri dan akhirnya tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan
kepadaku. Aku tahu bahwa ketika semua tugas tanggung jawab ku selesai, semua
kemuliaan hanya bagi Engkau, bukan untuk aku. Di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 15 Februari - Persembahan pada waktupentahbisan Kemah suci
No comments:
Post a Comment