"Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." – Yakobus 4:6
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk
oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri. –
Roma 5:2
Bagaimanakah
orang percaya hidup dalam kasih karunia yang menguduskan setiap harinya?
Seperti ketika pertama kali menerima kasih karunia yang membenarkan pada saat
lahir baru, kasih karunia dalam kehidupan sehari-hari orang percaya didapatkan
dengan iman dan kerendahan hati. Kita dibenarkan, dinyatakan benar di hadapan
Allah, ketika kita dengan rendah hati percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam
kerendahan hati kita mengakui keadaan kita yang berdosa. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah” Roma 3:23) “Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23a). Kita juga menaruh
iman percaya kita kepada Yesus untuk tawaran keselamatan atas dasar kematian
dan kebangkitan-Nya. “Tetapi karunia
Allah adalah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23b).
Demikianlah sebagaiman kita telah mengambil bagian dalam kasih karunia-Nya yang
membenarkan melalui iman dan kerendahan hati, demikian pula Tuhan menginginkan
kita mengambil bagian dalam kasih karunia-Nya yang mengudusakan dari hari ke
hari.
Tuhan
menghendaki kita untuk hidup dalam kerendahan hati, karena kita memerlukan kasih
karunia untuk bisa bertumbuh dalam hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ingatlah akan kebenaran mengenai kasih karunia ini: “Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 3:18). Jika kita tidak
mau berjalan dalam kerendahan hati, kita tidak dapat menikmati dampak
pengudusan dari kasih karunia, karena “Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani (memberikan kasih karunia
kepada - KJV) orang yang rendah hati.” Ketika kita hidup dengan mengandalkan
kekuatan sendiri, Tuhan akan menolak kita. Ketika kita hidup dengan rendah
hati, Tuhan memberikan kasih karunia kepada kita setiap hari.
Tuhan juga
ingin kita hidup dalam iman, karena iman adalah jalan masuk kepada kasih
karunia. “Oleh Dia kita juga beroleh
jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita
berdiri.” Kita sekarang hidup dalam kerajaan yang memberikan “kasih karunia demi kasih karunia” (Yohanes
1:16). Kelimpahan kasih karunia disediakan untuk setiap langkah hidup kita.
Kasih karuia ini diterima melalui iman. Pada saat kita percaya kepada Tuhan
Yesus untuk setiap aspek kehidupan kita, dengan iman kita sedang menjangkau kasih
karunia Tuhan yang tak terbatas.
Jadi kita
dapat melihat bahwa hidup dalam kasih karunia melibatkan dua realitas: iman dan
kerendahan hati. Bukan kita yang menghasilkan keduanya. Keduanya bukan usaha
manusia. Kerendahan hati mengakui bahwa kita tidak dapat mengerjakan kekudusan,
kasih dan kesempurnaan. Iman berarti mengandalkan apa yang sudah Tuhan Yesus
lakukan. Kedua hal ini akan menjadi nyata dalam hidup kita melalui hubungan
yang semakin intim dengan Tuhan. Semakin kita mengenal Tuhan Yesus Kristus,
semakin kita rendah hati dan semakin beriman.
Ya Tuhan, Engkaulah Juru Selamatku. Ampuni
aku jika selama ini aku meremehkan betapa aku membutuhkan Engkau. Ampuni
kecongkakan dan pengandalan diriku selama ini. Aku merendahkan diriku di
hadapan-Mu. Aku mau hidup hanya mengandalkan Engkau. Aku mau hidup dalam kasih
karunia-Mu, bukan dalam kekuatanku sendiri. Tolong aku untuk semakin mengenal
Engkau, supaya iman dan kerendahan hati boleh ada dalam hidup ku. Di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus. Amin.
___
Ayo Baca Alkitab Sepanjang Tahun: 4 Februari - Tiga Tulah terakhir, Paskah pertama, bangsa Israel keluar dari Mesir
No comments:
Post a Comment