Dengan jalan itu Ia telah
menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar,
supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi. – 2 Petrus 1:4
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. – Yohanes 15:4-5
Janji mengenai mengambil bagian dalam kodrat ilahi begitu berharga dan
sangat besar sehingga kita perlu merenungkannya lebih jauh. Mengambil bagian
dalam kodrat ilahi adalah sebuah konsep yang sulit untuk dimengerti. Alkitab
dengan jelas mengundang kita untuk hidup dari hari ke hari di dalam Kristus. . “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri
yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Namun
bagaimana caranya untuk melakukan kebenaran ini? Di dalam pengajaran mengenai
pokok anggur, Yesus memberikan sebuah ilustrasi yang sangat indah untuk
menjelaskan kebenaran rohani ini.
Contoh sehari-hari yang Yesus berikan adalah mengenai sebuah pokok anggur,
ranting-rantingnya, dan buah anggur yang akan muncul. Ranting-ranting anggur
tidak dapat hidup dengan dirinya sendiri. “Ranting tidak
dapat berbuah dari dirinya sendiri.” Untuk dapat berbuah, sebuah
ranting harus mendapatkan hidup yang disediakan oleh pokok anggur. “Ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur.” Hal ini dapat dilihat
pada kehidupan nyata dengan memisahkan sebuah ranting dari pokok anggurnya.
Tidak akan ada buah anggur yang muncul dari ranting tersebut. Sumber kehidupan
dari pokok anggur sangatlah penting bagi ranting tersebut.
Aplikasi rohani dari ilustrasi tersebut menyatakan bahwa Yesus-lah pokok
anggur itu dan kita adalah ranting-rantingnya. “Akulah
pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.” Jika kita ingin agar
hidup kita menghasilkan buah kehidupan Kristus, maka kita harus mendapatkan
sumber kehidupan dari Kristus. Kita sebagai ranting tidak memiliki sumber
kehidupan itu sendiri: “Demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Sayangnya,
banyak orang Kristen dalam kehidupannya mengandalkan kekuatannya sendiri, tidak
mengandalkan kehidupan yang disediakan sang Pokok Anggur yaitu Yesus. “Sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Kehidupan kekristenan yang sejati hanya mungkin dengan mengandalkan sumber
kehidupan yang disediakan oleh Yesus bagi kita.
Sekali lagi, kita diingatkan bahwa kerendahan hati dan iman adalah aplikasi
praktis untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita harus dengan rendah hati
mengandalkan Yesus sebagai sumber kehidupan yang berbuah, sama seperti ranting
harus mengandalkan pokok anggur agar dapat menghasilkan buah anggur.
Tuhan Yesus, aku berterima kasih
karena aku tidak harus menghasilkan kehidupan itu sendiri. Ajar aku untuk hidup
mengandalkan Engkau. Dengan rendah hati aku ingin tinggal di dalam Engkau,
supaya Engkau dapat hidup di dalam dan melalui aku, untuk kemuliaan-Mu, Amin.
___
Ayo
Baca Alkitab: 26 Agustus - Pelayanan nabi Yeremia: Keruntuhan dan kesunyianYerusalem
No comments:
Post a Comment