Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan. –
Mat 11:28-30
Dua
dari janji Tuhan “yang berharga dan yang sangat
besar” (2 Pet 1:4) ada dalam ayat renungan kita hari ini: “Aku akan memberi kelegaan” dan “jiwamu akan mendapat ketenangan.” Janji-janji
ini melengkapi perenungan kita mengenai janji-janji Tuhan dan perhentian Tuhan.
Janji yang pertama berhubungan dengan pembenaran dan kelahiran baru. Janji yang
kedua berhubungan dengan pengudusan dan pendewasaan rohani.
Janji
yang pertama ditujukan kepada mereka yang bergumul dengan beban rasa rasa
bersalah dan dakwaan dosa: “Semua yang
letih lesu dan berbeban berat.” Inilah kondisi semua manusia pada
awal perjalanan mereka di dunia ini. Daud bersaksi mengenai titik awal perjalanan
seorang manusia. “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku
diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mzm 51:7).
Agar
dapat menikmati janji mengenai kelegaan yang pertama ini, seseorang harus
membawa dosa dan rasa bersalah mereka kepada Yesus. “Marilah
kepada-Ku.” Tuhan Yesus dapat menghapus beban dosa ini, karena Ia
sudah menanggungnya di kayu salib bagi kita. “Kita
sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,
tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes 53:6). Siapapun
yang datang kepada Yesus dengan rendah hati dalam pertobatan akan menerima
pengampunan. Janji ini digenapi. “Aku akan
memberi kelegaan.”
Janji
yang berikutnya ditujukan kepada mereka yang sudah menikmati janji yang
pertama, yaitu pengampunan yang melegakan, tetapi jiwa mereka masih mengalami
kegelisahan. Mereka bergumul di bawah tekanan untuk berusaha membuahkan hidup
yang sempurna dengan kekuatan mereka sendiri. “Adakah
kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang
mengakhirinya di dalam daging?” (Gal 3:3). Mereka rindu untuk
dibebaskan dari beban yang meremukkan mereka karena berjalan di dalam daging. “Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut
ini?” (Rom 7:24).
Agar
dapat menikmati janji kelegaan ini, seseorang harus memikul kuk bersama dengan
Yesus, artinya berjalan bersama Dia dalam keintiman setiap hari. “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku.” Kuk ini bukan dimaksudkan untuk membagi setengah beban
antara kita dan Yesus, seperti kuk yang diletakan di antara dua lembu. “Kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun
ringan.” Kuk ini adalah kuk persekutuan dan keintiman. “Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati.” Mereka yang melangkah di jalan persekutuan dan
keintiman dengan Allah akan menerima penggenapan dari janji yang kedua. “Jiwamu akan mendapat ketenangan.”
Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau mengaruniakan kepadaku
kelegaan dari beban dosa. Sekarang, aku mencari Engkau untuk kelegaan setiap
hari dari beban usaha kedagingan. Aku ingin berjalan bersama dengan Engkau
dalam keintiman, dari hari ke hari, supaya aku dapat belajar mengikuti
jalan-Mu. Aku rindu untuk berjalan dalam kerendahan hati dan beriman kepada-Mu.
Amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 12 Agustus - Pelayanannabi Yeremia: Surat kiriman kepada orang-orang buangan di Babel
No comments:
Post a Comment