Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan
datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat
ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. –
Matius 13:49-50
Ayat renungan
hari ini mencatat satu lagi janji-janji Tuhan Yesus yang “tidak populer.”
Pernyataan tersebut memperkuat peringatan yang Ia berikan dalam renungan kita
yang sebelumnya mengenai akibat dari dosa. “Jikalau kamu
tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu” (Yoh 8:24).
Ayat renungan kita hari ini memperlihatkan janji akan kepastian dan kengerian
akibat dari dosa. Dalam dunia yang menolak tanggung jawab dan mengabaikan
hal-hal yang kekal, janji-janji tersebut sangatlah tidak disukai.
Setiap manusia
yang mati dalam dosa suatu saat pasti akan dihakimi. Hal tersebut adalah sebuah
kepastian. “Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.”
Mereka yang mati sebelum hari tersebut juga akan menghadapi penghakiman. “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati
hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibr 9:27). Tempat penghakiman
bagi mereka yang tidak percaya adalah Tahta Putih Besar. “Lalu
aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya… Dan
aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu...
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang
ada tertulis di dalam kitab-kitab itu… dan mereka dihakimi masing-masing
menurut perbuatannya... Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis
di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Why
20:11-15).
Kepastian yang
mutlak akan penghakiman ini akan dialami dalam jangka waktu yang mengerikan
bagi mereka, yaitu selama-lamanya. Dosa adalah kejahatan rohani terhadap Allah.
Allah yang benar dan yang hidup adalah Allah yang kekal. Oleh karena itu,
akibat dari dosa juga kekal. Jadi, semua orang yang tidak percaya akan “dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang… dan
mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya” (Why 20:10).
Siksaan yang paling berat di neraka adalah keterpisahan dari hadirat Allah
untuk selama-lamanya. “Mereka ini
akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan”
(2 Tes 1:9).
Kepastian dan
kekekalan dari akibat dosa ini membuat janji-janji yang sudah kita pelajari
sebelumnya semakin penting. “Sebab upah
dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita” (Rom 6:23). “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada
mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Yoh 10:28).
Bapa yang kekal, aku tahu bahwa sebenarnya aku layak untuk
menerima hukuman yang kekal oleh karena dosa-dosa-ku terhadap Engkau. Aku
bersyukur untuk anugerah hidup kekal melalui Yesus Kristus, Tuhan-ku. Pakai aku
untuk menolong orang lain mengetahui kebenaran dari penghakiman terhadap dosa
maupun keselamatan dan hidup yang kekal, amin.
___
No comments:
Post a Comment