Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. – Matius 11:28-29
Melalui ayat
renungan hari ini, kita akan melihat aspek persekutuan dari hidup di dalam
kasih karunia Allah. Kita tidak menerima kasih karunia Allah karena melakukan
peraturan agamawi. Kasih karunia-Nya mengalir ke dalam hidup kita saat kita
berjalan di dalam persekutuan yang semakin intim dengan Dia. Ini adalah hal
yang penting untuk kita mengerti, karena kita akan mengalami “kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus” (2 Kor
8:9).
Kita akan
mengalami kasih karunia Allah bekerja di dalam hidup kita pada saat kita datang
dan bersekutu dengan Dia. “Marilah
kepada-Ku… pikullah kuk yang Kupasang… belajarlah pada-Ku.” Ketika
kita pertama kali datang kepada Yesus dalam iman dan kerendahan hati, kasih
karunia-Nya mengampuni kita dari dosa dan kesalahan. Ketika kita memikul kuk
bersama Dia, kita berjalan dalam keintiman dengan Dia setiap hari, kasih
karunia-Nya membebaskan kita dari kehidupan agamawi dan usaha diri sendiri.
Alkitab banyak berbicara
mengenai datang kepada Tuhan. Nabi Yesaya menulis perihal ini ketika ia
membahas mengenai keselamatan. “Berpalinglah
kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab
Akulah Allah dan tidak ada yang lain” (Yes 45:22). Nabi Yesaya juga
menyatakan bahwa hanya dengan datang kepada Dia maka orang yang haus dan lapar
dalam roh akan dipuaskan. “Ayo, hai semua
orang yang haus, marilah dan minumlah air… Dengarkanlah Aku maka kamu akan
memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah
telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!” (Yes
55:1-3). Dan tentunya Tuhan Yesus sendiri mengundang manusia datang
kepada Dia untuk menerima kelegaan. “Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku,
seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup” (Yoh 7:37-38).
Rasul Petrus juga
menulis hal yang penting perihal datang kepada Yesus. “Dan
datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia,
tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga
dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi
suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus
Kristus berkenan kepada Allah” (1 Pet 2:4-5). Untuk dapat mengalami
kasih karunia yang mengajar kita dalam hidup ini, kita harus senantiasa datang
kepada Yesus.
Ya Tuhan, aku memuji Engkau untuk kasih karunia yang selalu
aku nikmati setiap saat aku datang kepada-Mu dalam iman dan kerendahan hati.
Saat aku datang kepada-Mu, aku disucikan, dipeliharan, disegarkan dan dibangun.
Aku bersyukur untuk kasih karunia-Mu yang aku nikmati lewat persekutuanku
dengan Engkau. Amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 13Agustus - Pelayanan nabi Yeremia: Perjanjian Baru
No comments:
Post a Comment