Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati
dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan
mati dalam dosamu. – Yohanes 8:24
Kebanyakan
janji-janji Allah sangat disukai oleh banyak orang. Sebagian besar orang
bersukacita ketika mendengar tentang janji-janji Allah. “Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka” (Yoh 8:36), “Marilah
kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu” (Mat 11:28). “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala
manusia” (Mat 4:19). Janji-janji seperti ini biasanya selalu
diterima dengan sukacita karena isinya memberikan semangat dan penghiburan. Di
lain pihak, ada janji-janji Allah yang kurang disukai oleh orang-orang
tertentu. Janji-janji tersebut sering kali ditolak karena memberikan teguran
dan menyadarkan seseorang. Namun demikian, janji-janji yang tidak populer ini
juga memiliki posisi yang sangat penting di dalam rencana agung Allah.
Salah satu janji
yang tidak populer ini ada di dalam ayat renungan kita hari ini. “Kamu akan mati dalam dosamu… kamu akan mati dalam
dosamu.” Di dalam dunia yang menjunjung tinggi toleransi, yang
menolak realitas tentang dosa dan akibatnya, pernyataan tersebut sangatlah
tidak populer. Namun janji ini tetap berlaku. Dosa mengakibatkan kematian
rohani. Hal ini sudah menjadi kenyataan sejak awal. “Lalu
TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman
ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati"” (Kej 2:16-17). Kebenaran ini berulang-ulang dinyatakan
oleh nabi-nabi orang Israel. “Orang yang berbuat
dosa, itu yang harus mati” (Yeh 18:20). Hal ini juga dinyatakan oleh
para rasul gereja mula-mula. “Sebab upah
dosa ialah maut” (Rom 6:23). Karena semua manusia sudah berdosa,
peringatan di dalam janji ini berlaku kepada kita semua. “Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Rom
3:23).
Untuk dapat
melepaskan diri dari akibat dosa ini, seseorang harus percaya kepada Yesus
sebagai Juru Selamat yang dijanjikan. “Jikalau kamu
tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Frasa
“Akulah Dia” menunjuk kepada ketuhanan
Yesus. Beberapa saat kemudian Yesus dengan terang-terangan menyatakan bahwa Dia
adalah Allah Anak. “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (Inggris: I AM)”
(Yoh 8:58). Di sini Yesus menyatakan diri-Nya dengan cara yang sama
ketika Tuhan menyatakan diri-Nya kepada Musa. “Beginilah
kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU (Inggris: I AM) telah mengutus
aku kepadamu” (Kel 3:14). Janji Yesus yang sangat penting ini
memperingatkan bahwa hanya melalui iman kepada Dia sebagai Tuhan dan Juru
Selamat yang akan melepaskan seseorang dari hukuman akibat dosa.
Tuhan Yesus, aku berterima kasih untuk peringatan yang
penting di dalam janji-Mu. Aku bersyukur karena aku telah menyerahkan diriku
kepada kebenaran dan kepastian ini. Aku bersukacita karena dosa-dosaku telah
diampuni. Pakai aku untuk mengabarkan janji-janji ini kepada orang lain yang
membutuhkannya, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 17 Agustus - Pelayanan nabi Yehezkiel: Pengepungan kota Yerusalem
No comments:
Post a Comment