Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang
di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam
perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar
kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak
berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan
mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat
perhentian. – Ibrani 4:1-3
Melalui
janji-janji Allah, semua yang sudah percaya dapat mengalami istirahat secara
rohani, sebuah tempat perhentian rohani. Pada awalnya, semua orang yang percaya
mengalami perhentian dari rasa bersalah dan dakwaan dosa. Setelah itu, bagi
mereka yang beriman kepada janji-janji Allah dapat mengalami perhentian dari
pergumulan daging dan keinginan duniawi.
Ketika bangsa
Israel keluar dari Mesir, mereka mendapatkan perhentian dari belenggu yang
mereka alami di Mesir. Hal ini menggambarkan perhentian kita dari dosa dan rasa
bersalah. Namun, Tuhan menyediakan banyak perhentian lain kepada umat-Nya. Ia
ingin memberikan kepada mereka perhentian dari pergumulan di padang gurun yang
mereka alami antara Mesir dan Tanah Perjanjian, tanah yang berlimpah dengan
susu dan madu. Hal ini menggambarkan bagaimana kita dapat mengalami perhentian
dari pergumulan keraguan dan ketidaktaatan dengan kuasa yang kita miliki di
dalam Kristus.
Kenyataannya
karena kekerasan hati mereka, bangsa Israel harus berputar-putar di padang
gurun selama empat puluh Tahun. Seluruh generasi tersebut, kecuali Yosua dan
Kaleb, kehilangan kesempatan masuk ke dalam tempat perhentian yang sudah Tuhan
sediakan. “Itulah sebabnya Aku murka kepada
angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal
jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku” (Ibr 3:10-11). Mereka sudah keluar dari Mesir, tetapi
mereka tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian itu.
Apakah kita
sedang memasuki tempat perhentian yang Tuhan sudah sediakan bagi kita? “Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada
seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke
dalam perhentian-Nya masih berlaku.” Tanah Perjanjian bukanlah
gambaran dari Sorga, karena di Sorga tidak ada peperangan, kekalahan dan kegagalan.
Tanah Perjanjian adalah gambaran dari kehidupan yang berkelimpahan secara
rohani di bumi ini. Tempat perhentian inilah yang Tuhan tawarkan kepada semua
orang yang percaya kepada Dia. “Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup (hidup kekal, pengampunan dosa) , dan mempunyainya
dalam segala kelimpahan (hidup yang sejati, bertumbuh dalam kebenaran setiap
hari)” (Yoh 10:10). Kelimpahan hidup ini dapat kita nikmati saat
kita percaya kepada firman-Nya yang memperlihatkan kekayaan rohani yang
disediakan bagi kita di dalam Kristus. “Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan
kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (Ef 1:3). Akankah
kita menerima firman-Nya dan percaya bahwa kita dapat memasuki tempat
perhentian-Nya? “Sebab kita yang beriman, akan masuk
ke tempat perhentian.” Bangsa Israel tidak percaya, itu sebabnya
mereka tidak dapat memasukinya. “Tetapi firman pemberitaan
itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman
dengan mereka yang mendengarnya.”
Tuhan, aku bersyukur karena Engkau sudah memberikan kepada
aku perhentian dari dosa dan rasa bersalah, oleh karena iman kepada
janji-janji-Mu. Sekarang, aku memohon agar Engkau memberikan kepadaku
perhentian dari ketandusan rohani melalui imanku kepada janji-Mu akan hidup
dalam segala kelimpahan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 05 Agustus - Pelayanan nabi Yeremia: Piala amarah TUHAN atas bangsa-bangsa,Pembakaran kitab nubuat Yeremia
No comments:
Post a Comment