Kalau demikian, apakah maksudnya hukum Taurat? Ia
ditambahkan oleh karena pelanggaran-pelanggaran. – Galatia 3:19
Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan
janji-janji Allah? Sekali-kali tidak. Sebab andaikata hukum Taurat diberikan
sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari
hukum Taurat. Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah
kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan
kepada mereka yang percaya. – Galatia 3:21-22
Pada renungan
kita yang lalu, kita melihat bahwa Tuhan melaksanakan rencana keselamatan-Nya
dengan membuat dan memenuhi janji-janji. Rencana-Nya tidak tergantung kepada
kemampuan manusia untuk melakukan hukum Taurat-Nya yang kudus. Hukum Taurat
Allah, yang diberikan ratusan tahun setelah janji Allah kepada Abraham, tidak
menggantikan janji-janji tersebut.
Hal ini
menimbulkan pertanyaan yang penting: “Kalau
demikian, apakah maksudnya hukum Taurat?” Jika Taurat Allah tidak
membatalkan atau mengubah janji-janji-Nya kepada Abraham, lalu mengapa harus ditambahkan?
“Ia ditambahkan oleh karena
pelanggaran-pelanggaran.” Tuhan ingin agar manusia tahu bahwa mereka
memiliki masalah yang sangat besar, yaitu dosa. Manusia harus mengerti apa itu
dosa. “Oleh hukum Taurat orang mengenal dosa” (Rom 3:20). Luasnya
pengaruh dosa tidak akan dapat diketahui dengan sepenuhnya tanpa hukum Taurat. “Justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa”
(Rom 7:7). Tuhan juga ingin semua orang di dunia ini mengetahui
bahwa mereka semua harus bertanggungjawab kepada Dia atas
pelanggaran-pelanggaran mereka. Sehingga, hukum Taurat mendakwa manusia yang
berdosa, supaya “seluruh dunia jatuh ke bawah
hukuman Allah.”
Hal ini
menimbulkan pertanyaan lain yang juga penting. “Kalau
demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah?” Hukum
Taurat tidak menggantikan janji-janji Allah, tetapi apakah hukum Taurat berlawanan
dengan janji-janji-Nya? “Sekali-kali
tidak!” Hukum Taurat dan janji-janji Allah memiliki fungsi yang
berbeda, sama seperti antara hukum Taurat dan kasih karunia. Hukum Taurat
memperlihatkan kekudusan yang merupakan dalam karakter Allah. Pada saat yang
sama, hukum Taurat menjelaskan kehidupan yang suci yang Tuhan ingin umat-Nya
alami. “Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN,
Allahmu, kudus” (Im 19:2). Janji-janji Tuhan menjadi jalan bagi
manusia untuk mengatasi ketidakkudusannya dan menerima kekudusan Allah. Inilah
kehidupan rohani yang sesungguhnya: pengampunan dosa dan hidup benar di dalam Kristus.
Hal ini tidak mungkin bisa dilakukan dengan melakukan hukum Taurat. “Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai
sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum
Taurat.” Namun, janji akan keselamatan hanya dapat diterima melalui
iman. “Tetapi Kitab Suci telah mengurung
segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus
Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.”
Ya Allah yang kudus, aku mengakui bahwa dengan kekuatanku
sendiri tidak mungkin aku dapat hidup kudus. Aku menemukan pengampunan dosa dan
kebenaran sejati hanya dari Engkau saja. Tolong aku untuk dapat mengerti
perbedaan antara hukum Taurat-Mu yang mendakwa dan janji-janji-Mu yang
menghidupkan, oleh Kristus Tuhan-ku, Amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 01 Agustus - Pembaharuan yangdilakukan raja Yosia, perayaan Paskah, pelayanan nabi Nahum
No comments:
Post a Comment