Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya
dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN
akan kami lakukan dan akan kami dengarkan." – Keluaran 24:7
Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini,
bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang
ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan
mendengarkan suara-Nya. – Ulangan 26:17
Taurat Allah
menuntut ketaatan sepenuh hati. “Pada hari ini
TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini;
lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu”
(Ul 26:16). Ketika bangsa Israel mendengar perintah ini, mereka
menyatakan dengan penuh kepercayaan diri bahwa mereka akan taat dan
melakukannya. “Engkau telah menerima janji dari
pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan
hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah
serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.” Empat puluh tahun
sebelumnya mereka juga menyatakan hal yang serupa. “Mereka
berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan."”
Niat mereka
tentunya sangat baik. Namun, pelaksanaannya sangat mengecewakan. Bahkan sebelum
mereka pergi dari gunung tempat hukum Taurat diberikan, mereka sudah jatuh
dalam ketidaktaatan. “Segera juga
mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah
membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan
mempersembahkan korban” (Kel 32:8). Segera sesudah Yosua yang sudah
memimpin bangsa Israel masuk ke dalam Tanah Perjanjian meninggal dunia,
berulang-ulang mereka memberontak melawan Allah. Kitab Hakim-Hakim mencatat hal
ini dengan jelas: “Tetapi orang Israel
melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN” (Hak 3:12). “Orang Israel
melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN” (Hak 4:1). “Tetapi orang Israel
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN” (Hak 6:1). “Orang Israel itu melakukan
pula apa yang jahat di mata TUHAN” (Hak 10:6).
Seribu dua ratus
tahun kemudian, Stefanus merangkum sejarah ketidaktaatan bangsa Israel. “Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat
hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu,
demikian juga kamu” (Kis 7:51). Betapa sebuah kesimpulan yang
menyadarkan bagi mereka yang merasa mampu mentaati hukum Taurat dengan
kemampuan mereka sendiri.
Ya Bapa, dengan rendah hati aku tunduk di hadapan-Mu,
mengakui bahwa sering kali aku seperti bangsa Israel. Dengan percaya diri aku
berjanji untuk hidup dalam ketaatan kepada kehendak-Mu. Namun segera aku
menjauh dari jalan-Mu dan hidup dalam keinginan dagingku sendiri. Terima kasih
untuk kasih karunia-Mu yang mengampuni aku. Tetapi lebih dari itu aku memohon
agar kasih karunia-Mu juga mengubah batinku supaya aku hidup semakin taat
kepada-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 31 Mei - Kumpulan amsal-amsal Salomo
No comments:
Post a Comment