Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan
dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi
dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. – 2
Korintus 3:6
Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai
pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca
perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat
menyingkapkannya. – 2 Korintus 3:14
Kita sudah
melihat bahwa karakter ilahi dibangun dalam hidup kita melalui karya kasih
karunia Allah di dalam kita. Sekarang kita akan melihat hal lain yang
berkaitan: perbedaan antara hidup dengan perjanjian lama atau dengan perjanjian
baru (dengan Taurat atau kasih karunia).
Pilihan ini menentukan apakah kita hidup dengan kemampuan manusia atau
kemampuan Allah. Beberapa istilah yang kontras digunakan dalam surat 2 Korintus
pasal 3 untuk menggambarkan pilihan-pilihan ini. Ayat 6 dan 14 menjelaskan
dasar pemikirannya, yaitu perbedaan antara perjanjian baru dan lama: “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru… sampai pada hari ini selubung itu
masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa
disingkapkan.”
Salah satu
perbedaan yang paling drastis antara hidup dalam perjanjian lama dan baru dapat
kita lihat dalam ayat 3: “Karena telah
ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami,
ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup” (2 Kor
3:3). Manusia menulis surat di atas kertas menggunakan tinta untuk
mencatat pesan-pesan. Tuhan menulis pesan-Nya di dalam hati manusia dengan
Roh-Nya. Betapa sebuah perbedaan yang sangat jelas, “tinta” dibandingkan dengan
“Roh dari Allah yang hidup.” Tinta adalah sebuah benda biasa yang digunakan
oleh seluruh manusia, tidak peduli apa status hubungan mereka dengan Tuhan.
Tinta tidak dapat memberikan atau memelihara hidup. Tinta adalah benda mati
dalam dunia jasmani manusia. Ketika kita memilih untuk hidup dengan perjanjian
lama, yaitu dalam Taurat, satu-satunya sumber daya yang kita bisa ambil adalah
sumber daya alamiah jasmani manusia. Kita menulis pesan hidup kita sendiri dan
menggunakan kemampuan kita sendiri, bukan kemampuan manusia. Sumber daya
tersebut sama tidak berkuasanya seperti tinta.
Di lain pihak,
mereka yang hidup dengan perjanjian baru kasih karunia memiliki Roh Kudus
sebagai pemberi kesanggupan dari Allah. Renungkanlah perbedaan radikal antara
tinta dan Roh Kudus. Tuhan ingin agar kita mengandalkan Roh-Nya. Ia ingin agar
kita hidup dalam kesanggupan-Nya, bukan kesanggupan kita.
Ya Tuhan, Engkau tahu betapa sering aku bergantung kepada
hal-hal yang tidak memiliki kuasa rohani seperti tinta. Aku mengandalkan
kepintaranku, kegigihanku, kepribadianku, kekuatanku, kepada diriku sendiri.
Aku ingin hidup dalam firman-Mu setiap hari, belajar untuk mengandalkan Engkau
yang bekerja dengan penuh kuasa di dalam hidupku oleh Roh Kudus-Mu. Di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
No comments:
Post a Comment