Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan
huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia
diberikan… betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih
mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang
dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala
sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab, jika yang pudar itu
disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai
kemuliaan. – 2 Korintus 3:7-11
Ayat-ayat ini
menyatakan perbedaan lain yang penting antara kemuliaan hukum Taruat perjanjian
lama dan kasih karunia perjanjian baru. Perbedaan ini terlihat dari berbagai
istilah yang kontras: “kemuliaan…
menyertainya waktu ia diberikan” dan “betapa
lebih besarnya lagi kemuliaan,” “yang dahulu dianggap mulia” dan “kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu,”
“disertai dengan kemuliaan” dan “betapa lebihnya lagi.. kemuliaan.” Hukum
Taruat perjanjian lama disertai dengan kemuliaan yang besar, namun kasih
karunia perjanjian baru disertai dengan kemuliaan yang mengatasi segala
sesuatu.
Memang benar
bahwa hukum Taurat itu mulia. Kemuliaan itu menunjuk kepada kekudusan karakter
Allah yang dinyatakan dalam tulisannya. “Maka kamu
harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah
TUHAN yang menguduskan kamu. Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau
ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya
tertimpa kepadanya sendiri” (Im 20:7-9). Pernyataan dari kekudusan
Allah dalam hukum Taurat juga berfungsi untuk memperlihatkan ketidakkudusan
manusia. “Tetapi kita tahu, bahwa segala
sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di
bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke
bawah hukuman Allah” (Rom 3:19).
Ketika seseorang
bergumul dengan masalah kesehatan yang serius, tentunya sangat menyiksa jika
harus menghadapinya tanpa mengetahui apa penyakit yang sebenarnya. Adalah
sebuah ‘kemuliaan’ jika seseorang dapat memberitahu apa masalah yang
sebenarnya. Salah satu bagian dari kemuliaan hukum Taruat adalah menyatakan
masalah dasar dari pergumulan manusia. Namun jauh lebih ‘mulia’ jika ada jawaban
terhadap masalah tersebut. Kasih karunia adalah jawaban terhadap pergumulan
manusia. “Tetapi hukum Taurat ditambahkan,
supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak,
di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa
berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran
untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (Rom 5:20-21).
Ya Tuhan maha mulia, aku bersyukur untuk kemuliaan
Taurat-Mu, yang menyingkapkan masalah dosaku. Namun aku lebih bersyukur lagi
untuk kemuliaan kasih karunia-Mu, yang menyediakan jawaban terhadap masalah
dosaku. Tuhan, biarlah saat aku dengan rendah hati merenungkan Firman-Mu,
kemuliaan kasih karunia-Mu yang mengatasi segala sesuatu, mencurahkan
kebenaran-Mu yang semakin melimpah ke dalam hidupku setiap hari. Di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 09 Mei - Mazmur-mazmur Daud
No comments:
Post a Comment