Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang
memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. – 2 Korintus 4:2
Tuhan sudah menjadikan
kita pelayan perjanjian baru kasih karunia-Nya. “Ialah
membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru”
(2 Kor 3:6). Mereka yang rindu untuk melayani Tuhan dengan kasih
karunia memiliki sikap yang berbeda terhadap pelayanan. “Kami
menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik
dan tidak memalsukan firman Allah.”
Sangat
menyedihkan bahwa banyak pelayanan di dalam gereja-gereja di dunia ini memiliki
motivasi dan metode pelayanan yang bersifat tersembunyi, karena tujuan
sebenarnya memalukan. Beberapa cara pelayanan yang tidak terhormat ini termasuk
“berlaku licik” (misalnya memanipulasi
jemaat melalui janji akan kenikmatan duniawi). Bentuk lain adalah “memalsukan firman Allah” (misalnya
mengkhotbahkan apa yang orang ingin dengar, bukan apa yang sesungguhnya ditulis
di dalam firman Allah). Jika kita ingin melayani Tuhan dengan kasih karunia,
kita harus menolak cara-cara seperti ini.
Sebaliknya, kita
ingin melayani Tuhan dengan “menyatakan
kebenaran.” Kita melayani dengan memberitakan kebenaran firman
dengan tulus, bukan dengan menggunakan cara-cara manusia yang menipu. Kita juga
rindu agar hidup kita sesuai dengan pesan yang kita sampaikan, bukan
sebaliknya. “Kami menyerahkan diri kami untuk
dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.” Saat kita
menyampaikan pesan kebenaran Allah, dengan rendah hati kita meminta kepada
Tuhan agar kebenaran tersebut berdampak di dalam hidup kita, supaya menjadi
contoh dan teladan dari apa yang kita sampaikan. Tuhan akan menggunakan hidup
kita agar menyentuh hidup orang lain.
Adalah kehendak
Allah supaya pelayanan kita memiliki dampak lebih jauh dari pada pikiran
manusia (yang dapat dijangkau dengan pengetahuan, konsep atau sistem pendidikan).
Ia juga ingin agar kesaksian hidup kita memiliki dampak lebih jauh dari pada
perasaan manusia (yang dapat dijangkau dengan cerita yang emosional, sindiran
yang menghakimi atau ide-ide yang inspiratif). Dan pastinya Allah tidak ingin
membuat orang menjadi sombong (“Tuhan membuat orang lain iri kepada keberhasilanmu”)
atau membuat orang menjadi serakah (“Berikan persembahanmu, maka Tuhan akan
menggantikannya sepuluh kali lipat”). Sesungguhnya, Tuhan ingin menyentuh hati
nurani mereka: “Isi hukum Taurat ada tertulis di
dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling
menuduh atau saling membela” (Rom 2:15).
Allah sumber kebenaran dan kekudusan, aku rindu untuk
melayani Engkau dalam kasih karunia. Aku menolak segala bentuk manipulasi dan
pemalsuan firman-Mu. Jadikan hidupku bejana kemuliaan-Mu yang menyatakan
kebenaran-Mu. Saat aku melayani orang lain, sentuh hati mereka yang terdalam
dengan kuasa kasih karunia-Mu, agar mereka datang mencari Engkau. Di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
Ayo Baca Alkitab:
16 Mei - Mazmur-mazmur Daud
No comments:
Post a Comment