Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu
mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. –
2 Korintus 3:9
Ayat ini
memperlihatkan satu lagi perbedaan yang sangat jelas antara hidup dalam hukum
Taurat perjanjian lama atau hidup dalam perjanjian baru kasih karunia. Hukum
Taurat kudus Allah adalah “pelayanan yang
memimpin kepada penghukuman,” yaitu memperlihatkan kebangkrutan
kekuatan manusia. Kasih karunia Allah adalah “pelayanan
yang memimpin kepada pembenaran,” yang menyediakan kelimpahan kuasa Allah.
Ketika kita
mencoba untuk hidup di dalam hukum Taurat, kita hidup di dalam penghukuman.
Ketika kita mencoba untuk melayani dengan hukum Taurat, kita membawa orang lain
ke dalam penghukuman. Hal ini tidak dapat dihindari karena hukum Taurat adalah “pelayanan
penghukuman.” Hidup dan melayani dengan hukum harus Taurat mengandalkan
kekuatan manusia. Hukum Taurat menuntut
hidup dalam kebenaran. “Kuduslah kamu”
(Im 19:2). Satu-satunya sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
tuntutan hukum Taurat adalah kemampuan manusia. Semua kemampuan alamiah manusia
tidak sempurna karena dosa. “Demikianlah
kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain
kotor” (Yes 64:6). Artinya manusia jasmani tidak sanggup untuk
menghasilkan hidup yang benar. “Rohlah yang
memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna” (Yoh 6:63).
Akibatnya, jika kita mencoba untuk hidup dengan hukum Taurat, yaitu berusaha
untuk memenuhi ukuran kesempurnaan Allah dengan usaha sendiri, kita akan
mengalami dakwaan. Ketika kita melayani orang lain dengan hukum Taurat untuk
menghasilkan kehidupan yang ilahi, mereka juga akan mengalami dakwaan.
Sebaliknya,
ketika kita hidup dalam kasih karunia, kita tumbuh dalam kebenaran. Ketika kita
melayani dengan pesan kasih karunia kepada orang lain, mereka dapat tumbuh
dalam kebenaran. Kebajikan akan muncul dari pelayanan perjanjian baru kasih
karunia, karena pelayanan tersebut adalah pelayanan pembenaran. Pesan kasih
karunia mengabarkan bahwa kebenaran tersedia lewat iman. “Tetapi
sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang
disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah
karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya” (Rom 3:21-22).
Sebagai tambahan
dari pemberian pembenaran yang diperhitungkan kepada kita, kasih karunia juga menyediakan
pembenaran yang terus menerus diberikan kepada kita selama kita hidup di dunia
ini: “Tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh” (Rom 8:4).
Saat kita dengan rendah hati mengandalkan Tuhan, oleh kasih karunia Allah, Roh
Kudus mengerjakan hidup yang semakin seperti Kristus melalui kita.
Ya Tuhan sumber kebenaran, seringkali aku berjalan dalam
penghukuman legalistik. Dan aku sering membawa orang ke jalan yang sama. Ampuni
aku Tuhan, ajarlah aku untuk berjalan di dalam pembenaran melalui kerendahan
hati dan pengandalan sepenuhnya kepada Engkau. Perlengkapi aku untuk melayani orang
lain dalam pembenaran-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 07 Mei - Mazmur-mazmur Daud
No comments:
Post a Comment