Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di
dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang
Kudus. – Efesus 6:18
Melalui
firman-Nya, Tuhan memanggil kita untuk memiliki kehidupan doa. “Tetaplah berdoa” (1 Tes 5:17). Yesus
memanggil kita untuk berdoa baik melalui pengajaran-Nya maupun teladan-Nya. “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka
untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu” (Luk
18:1). “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar.
Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Mar 1:35). Ayat
renungan kita hari ini juga merupakan panggilan untuk senantiasa berdoa.
Konteks ayat ini
adalah mengenai selengkap senjata Allah yang tersedia bagi kita. “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di
dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya
kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis” (Ef 6:10-11).
Perlengkapan senjata sorgawi ini dapat dikenakan dengan terus memandang Allah
melalui doa. Tuhan sudah mempersiapkan banyak bentuk doa seperti pengakuan,
pertobatan, permintaan, permohonan, ucapan syukur, bersuka cita, pujian,
pengagungan dsb. Namun perlu diingat bahwa semua bentuk doa tersebut harus
dilakukan “di dalam Roh.” Sama
seperti semua area lainnya dalam hidup, kita harus mengandalkan Roh Kudus, Maka
Ia akan memberikan tuntunan dan hikmat kepada kita.
Doa yang benar
mencakup kewaspadaan rohani: “berjaga-jagalah
di dalam doamu itu.” Ketika doa benar-benar dibutuhkan, kita lebih
tergoda untuk tidur. Di taman Getsemani, ketiga murid Yesus tidak waspada
terhadap kebutuhan yang besar untuk doa. “Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Mrk 14:38).
Sekali lagi, kisah tersebut mengingatkan kita untuk selalu dibimbing oleh Roh
Kudus. Lebih dari itu kebutuhan kita akan Roh Kudus karena dalam doa kita perlu
keteguhan hati. Berdoa membutuhkan kegigihan rohani. Berdoa adalah pekerjaan
rohani yang menuntut. Roh Kudus menjaga kita di dalam kekuatan kuasa Allah
supaya kita dapat berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Kadang kita diminta
untuk berdoa bagi orang lain: “dengan
permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” Tidaklah
salah berseru kepada Tuhan untuk permohonan pribadi kita. “Nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa” (Flp 4:6). Namun,
Allah ingin memakai kita di dalam hidup orang lain melalui syafaat.
Ya Allah, panggilan-Mu untuk berdoa menyadarkan aku. Aku
melihat masih banyak ruang untuk bertumbuh bagi kehidupan doaku. Namun aku
percaya bahwa aku bisa bertumbuh dalam doa oleh karena Roh kasih karunia-Mu yang
bekerja di dalam hidup ku. Jadikanlah aku pasukan doa-Mu, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 24 Desember - Surat Yohanes yang Pertama (1)
No comments:
Post a Comment