Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan
dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah
diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya! – Roma 5:10
Sebagai hadiah
yang terbesar dari kasih karunia Allah, Yesus diberikan karena kita, Ia mati
bagi dosa-dosa kita: “Ia, yang tidak
menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Rom
8:32). Lebih dari itu, Ia diberikan karena kita, supaya dapat
diberikan kepada kita, yaitu agar Ia dapat menyatakan hidup-Nya di dalam dan
melalui hidup kita.
Kita memulai
hidup kita sebagai musuh Allah. Dulu kita tersesat dan terkutuk. Namun,
sebenarnya situasi kita lebih buruk lagi. Kita hidup berlawanan dengan tujuan
dan rencana Allah: “Juga kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran
seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat” (Kol 1:21). Pikiran
dan perbuatan kita yang jahat bertentangan dengan pikiran dan perbuatan Allah.
Satu-satunya jalan agar kita dapat menjadi sekutu Allah adalah dengan Yesus
diberikan sebagai korban demi kita. “Kita, ketika
masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya.” Tuhan
harus mengatasi dua masalah kita yaitu dosa dan status bersalah. “Dia yang tidak
mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah” (2 Kor 5:21). Allah
Bapa karena kemurahan-Nya, menaruh dosa kita kepada Anak-Nya supaya Ia dapat
menaruh kebenaran Anak-Nya kepada kita. Kepada
setiap orang yang percaya kepada Kristus, hal ini membawa anugerah pendamaian,
mengubah seteru menjadi sekutu.
Bahkan setelah anugerah
pendamaian yang luar biasa ini, Tuhan masih memiliki banyak berkat untuk diberikan
kepada kita. “Sebab jikalau kita, ketika masih
seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita,
yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”
Setelah Yesus diberikan karena kita, untuk pendamaian kita, maka Yesus
diberikan kepada kita, yaitu untuk tinggal di dalam kita sehingga kita akan “diselamatkan oleh hidup-Nya.” Mengapa
orang-orang percaya yang sudah didamaikan dengan Allah masih harus
diselamatkan? Karena mereka tetap akan menghadapi ancaman dari dunia,
kedagingan dan iblis. Mereka tetap rentan terhadap keraguan, godaan, ketakutan,
ketidakberdayaan dll. Bagaimana cara mereka diselamatkan? Dengan “hidup-Nya” dimana Yesus hidup di dalam
dan melalui umat-Nya. “Aku hidup,
tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam
aku” (Gal 2:20). Tuhan Yesus tidak akan dan tidak pernah terpengaruh
oleh ancaman-ancaman ini. Ketika Ia diizinkan untuk menyatakan diri-Nya di
dalam dan melalui kita, setiap kita akan selalu mendapatkan semua yang kita
perlukan. Benarlah pernyataan ini, karena “Kristus adalah
semua dan di dalam segala sesuatu” (Kol 3:11).
Ya Bapa, Pendamaiku, aku bersyukur karena Engkau memberikan
Anak-Mu karena aku, supaya aku diubah dari lawan menjadi kawan oleh
kematian-Nya. Namun, lebih lagi aku memuji Engkau karena Engkau memberikan
Anak-Mu kepada-ku, supaya aku dapat diselamatkan dari ancaman rohani yang
datang dari hari ke hari. Tuhan Yesus, dengan rendah hati aku mohon, hiduplah
di dalam dan melalui aku, Amin.
___
Ayo Baca
Alkitab: 14 Desember - Surat kepada Timotius yang pertama (2)
No comments:
Post a Comment