29 July 2014

29 Juli – Anak-Anak Allah Berdasarkan Janji Allah (2)

Bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki." – Roma 9:8-9

Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji. – Galatia 4:28

Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. – Kolose 2:6

Sekali lagi, ayat-ayat renungan hari ini memperlihatkan karakter Allah sebagai Tuhan atas segala janji, yang melahirkan anak-anak rohani perjanjian. Kebenaran dalam ayat-ayat ini tidak saja menyebutkan bagaimana cara kita masuk ke dalam keluarga Allah, tetapi juga menentukan bagaimana cara kita hidup sebagai anak-anak Allah.

Ismael tidak dapat dihitung sebagai keturunan Abraham yang sejati, karena ia adalah hasil dari pemikiran kedagingan manusia. “Bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah.” Hanya Ishak yang dapat disebut sebagai keturunan yang benar. “Tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.” Hal ini juga berlaku bagi kita. Kita menjadi anak-anak Allah melalui iman kepada janji injil. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh 1:12). Kita tidak dapat diselamatkan melalui usaha kedagingan manusia sendiri: “Orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Yoh 1:13). Ishak lahir melalui iman kepada janji Allah. “Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki."” Kita juga dilahirkan kembali melalui iman kepada janji Allah. “Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.”

Anak-anak perjanjian dilahirkan secara rohani oleh perjanjian dan bertumbuh secara rohani oleh perjanjian. Sekarang kita sudah dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah melalui iman kepada janji-janji-Nya, kita juga harus hidup dari hari ke hari dengan cara yang sama. “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.” Persamaan ini sangat sederhana. Seperti bagaimana kita diselamatkan, demikian pula bagaimana kita berjalan dalam hidup ini. Kita mulai hidup yang baru bersama Allah dengan iman kepada janji injil akan kehidupan kekal. “Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal” (1 Yoh 2:25). Demikian pula kita hidup dari hari ke hari dengan iman kepada janji injil untuk hidup yang bertumbuh. “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh 7:38).

Allah Bapa di Sorga, aku berterima kasih karena Engkau sudah menjadikan aku anak-anak perjanjian – dilahirkan kembali melalui iman kepada janji-Mu akan hidup yang kekal. Ajar aku untuk hidup setiap hari dengan cara yang sama – dipelihara dan diubahkan melalui iman kepada janji-Mu akan hidup yang bertumbuh. Amin.
___

No comments:

Post a Comment