Bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah,
tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. Sebab firman ini
mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan
mempunyai seorang anak laki-laki." – Roma 9:8-9
Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah
anak-anak janji. – Galatia 4:28
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu
hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. – Kolose 2:6
Sekali lagi, ayat-ayat
renungan hari ini memperlihatkan karakter Allah sebagai Tuhan atas segala
janji, yang melahirkan anak-anak rohani perjanjian. Kebenaran dalam ayat-ayat
ini tidak saja menyebutkan bagaimana cara kita masuk ke dalam keluarga Allah,
tetapi juga menentukan bagaimana cara kita hidup sebagai anak-anak Allah.
Ismael tidak
dapat dihitung sebagai keturunan Abraham yang sejati, karena ia adalah hasil
dari pemikiran kedagingan manusia. “Bukan
anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah.” Hanya Ishak yang
dapat disebut sebagai keturunan yang benar. “Tetapi
anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.” Hal ini
juga berlaku bagi kita. Kita menjadi anak-anak Allah melalui iman kepada janji
injil. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya” (Yoh 1:12). Kita tidak dapat diselamatkan melalui
usaha kedagingan manusia sendiri: “Orang-orang
yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani
oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah” (Yoh 1:13). Ishak
lahir melalui iman kepada janji Allah. “Sebab firman
ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara
akan mempunyai seorang anak laki-laki."” Kita juga dilahirkan
kembali melalui iman kepada janji Allah. “Dan kamu,
saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.”
Anak-anak perjanjian
dilahirkan secara rohani oleh perjanjian dan bertumbuh secara rohani oleh
perjanjian. Sekarang kita sudah dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah
melalui iman kepada janji-janji-Nya, kita juga harus hidup dari hari ke hari
dengan cara yang sama. “Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam
Dia.” Persamaan ini sangat sederhana. Seperti bagaimana kita
diselamatkan, demikian pula bagaimana kita berjalan dalam hidup ini. Kita mulai
hidup yang baru bersama Allah dengan iman kepada janji injil akan kehidupan
kekal. “Dan inilah janji yang telah
dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal” (1 Yoh 2:25).
Demikian pula kita hidup dari hari ke hari dengan iman kepada janji injil untuk
hidup yang bertumbuh. “Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yoh 7:38).
Allah Bapa di Sorga, aku berterima kasih karena Engkau
sudah menjadikan aku anak-anak perjanjian – dilahirkan kembali melalui iman
kepada janji-Mu akan hidup yang kekal. Ajar aku untuk hidup setiap hari dengan
cara yang sama – dipelihara dan diubahkan melalui iman kepada janji-Mu akan
hidup yang bertumbuh. Amin.
___
No comments:
Post a Comment