Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya,
Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar
dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!
... Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun
yang mustahil untuk-Ku? – Yeremia 32:17, 27
Dalam beberapa hari sebelum ini, kita sudah merenungkan banyak hal mengenai
janji-janji Allah. Saat berbicara soal janji, kemampuan dari pihak yang membuat
janji sangatlah penting. Jika dengan hati yang terbuka kita belajar mengenai
kemampuan Allah dibandingkan dengan janji-janji-Nya, maka hasilnya adalah
pertumbuhan iman. Dalam ayat-ayat renungan hari ini, kemampuan Tuhan untuk
menepati janji-Nya di jamin berdasarkan peran Allah dalam penciptaan dan oleh
karena kuasa-Nya atas umat manusia.
Seberapa mampukah Tuhan menepati janji-janji-Nya? Nabi Yeremia menjawab
pertanyaan ini dengan pernyataan mengenai Allah sebagai pencipta alam semesta. “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang
telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan
lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!” Karena
Allah mampu menciptakan segala sesuatu, kita dapat yakin bahwa Ia juga mampu
untuk menepati apa yang Ia janjikan. “Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej 1:1). Ia dapat melakukan ini
hanya dengan perkataan-Nya. “Berfirmanlah
Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi” (Kej 1:3), “Berfirmanlah
Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari
air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di
bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian” (Kej
1:6-7). Pemazmur menulis mengenai Allah yang luar biasa ini. “Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh
nafas dari mulut-Nya segala tentaranya... Biarlah
segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap
Dia! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi
perintah, maka semuanya ada” (Mzm 33:6, 8-9). Ketika Tuhan kita, Pencipta langit dan
bumi, mengucapkan janji-janji-Nya, kita seharusnya tunduk di hadapan-Nya dan
mengaku seperti Yeremia, “Tiada suatu
apapun yang mustahil untuk-Mu!”
Keyakinan kita kepada kemampuan Allah untuk menepati janji-janji-Nya semakin
diperkuat dengan pertanyaan-Nya kepada Yeremia. “Sesungguhnya,
Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil
untuk-Ku?” Tuhan kita bukan saja pencipta langit dan bumi, tetapi Ia
juga penguasa atas umat manusia. Pemazmur juga melihat kebenaran ini. “TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia
meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap
selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun” (Mzm 33:10-11).
Ketika Tuhan kita, Penguasa atas seluruh bangsa-bangsa, memberikan
janji-janji-Nya kepada kita, kita dapat mengajukan pertanyaan: “Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-[Dia]?”
Ya Allah, Pencipta alam semesta,
Penugasa atas seluruh umat manusia. Tentu saja Engkau sanggup untuk melakukan
semua yang sudah Engkau janjikan. Tidak ada yang mustahil bagi-Mu. Di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
No comments:
Post a Comment