Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan
memelihara kamu terhadap yang jahat. – 2 Tesalonika 3:3
Sebelum kita
masuk dalam ayat renungan hari ini, mari kita mengingat tema kita. Dalam
pelajaran kita setiap hari untuk bertumbuh di dalam kasih karunia Allah, kita sedang
melihat mengenai janji-janji Allah. Hidup di dalam janji-janji Allah adalah serupa
dengan hidup di dalam kasih karunia Allah. Dalam kedua aspek tersebut, hal yang
paling penting adalah bagiman Allah berkarya di dalam hidup kita, mengerjakan
apa yang hanya Dia bisa kerjakan, melakukan apa yang kita sebenarnya kita tidak
akan pernah layak untuk menerimanya dan tidak mungkin bisa kita kerjakan
sendiri. Jika kita merengungkan janji-janji Allah, kita harus mempersilahkan
Tuhan untuk meningkatkan keyakinan kita kepada janji-janji-Nya dengan
memusatkan perhatian kita kepada kemampuan-Nya dan kesetiaan-Nya. Ayat renungan
kita hari ini menyatakan kesetiaan Allah dan menambahkan dua janji mengenai
hal-hal yang penting dalam kehidupan kekristenan kita.
Kesetiaan Tuhan
adalah salah satu dari tema-tema agung Alkitab “Tuhan
adalah setia.” Tuhan kita dapat diandalkan, jadi kita dapat
mengandalkan dia dan limpahan janji-janji-Nya. “Allah,
yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan
kita, adalah setia” (1 Kor 1:9). Tuhan yang benar dan yang kekal,
yang sudah mengundang kita ke dalam persekutuan yang intim dengan Anak-Nya,
adalah Tuhan yang dapat diandalkan, jadi kita dapat percaya kepada Dia dan
kepada janji-janji-Nya.
Sebagai contoh,
kita dapat mengandalkan janji-Nya untuk memberikan kehidupan rohani yang mapan.
“Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan
hatimu.” Ini adalah salah satu kebutuhan utama dari hidup manusia.
Jika kita mengandalkan diri sendiri, kita mudah goyah dan berubah-ubah. Tuhan
ingin membuat kita menjadi hamba-hamba-Nya yang bertanggungjawab dan setia. Tuhan
adalah setia dan Ia akan melakukan hal ini, jika kita dengan rendah hati
membuka hati kita kepada karya firman dan Roh Kudus-Nya.
Contoh yang lain
dari kesetiaan Allah adalah dalam menjaga kita terhadap si jahat. “Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan… memelihara
kamu terhadap yang jahat.” Kita adalah domba-domba Allah. “Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang
menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya”
(Mzm 100:3). Musuh kita adalah seperti singa yang hendak menelan
kita. “Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan
mencari orang yang dapat ditelannya” (1 Pet 5:8). Domba tidak dapat
bertahan melawan singa. Tetapi kita memiliki gembala yang agung, yang tidak
akan lari ketika ada ancaman. “Ia lari karena
ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang
baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku” (Yoh
10:13-14). Ia ingin kita mengetahui bahwa kita dapat mengandalkan
Dia untuk setia terhadap janji-Nya untuk menjaga kita.
Ya Tuhan, Gembala-ku yang baik, dengan diriku sendiri, aku mudah
goyah dan tidak berdaya seperti seekor domba. Tetapi karena kesetiaan-Mu, aku
dapat mengandalkan janji-janji-Mu untuk menguatkan rohku dan menjaga aku dari
musuh. Terima kasih untuk kesetiaan-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku
berdoa, amin.
___
Ayo Baca Alkitab:
25 Juli - Pelayanan nabi Yesaya: Pesan kepada Israel
No comments:
Post a Comment