Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang
yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat… Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit
yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. 2 Petrus 3:9, 11
Dalam renungan
kita yang sebelumnya, kita mempelajari janji Tuhan Yesus untuk datang kembali
bagi umat-Nya. “Aku akan datang kembali dan membawa
kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yoh
14:3). Sudah berabad-abad lewat sementara janji tersebut masih belum
digenapi. Akibatnya, banyak orang yang kemudian mencemooh janji tersebut.
Alkitab mempersiapkan kita terhadap tindakan ini dengan memberikan kepada kita sebuah
janji. “Yang terutama harus kamu ketahui
ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan
ejekan-ejekannya… Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya
itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti
semula, pada waktu dunia diciptakan"” (2 Pet 3:3-4). Namun
demikian, kita yang percaya kepada janji-janji Allah memiliki keyakinan bahwa
Ia pasti akan menepati janji-Nya dan akan datang kembali untuk kita. Ketika Ia
datang kembali, Ia akan menepati sebuah janji yang lain, yaitu janji akan
langit baru dan bumi baru. “Tapi sesuai
dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana
terdapat kebenaran.”
Mengenai mengapa
Tuhan belum datang kembali, ada dua hal yang perlu direnungkan. Hal yang
pertama berkaitan dengan belas kasihan dan kesabaran Allah dalam memberikan
lebih banyak kesempatan bagi manusia untuk bertobat. “Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya… tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat.” Hal yang kedua berkatian dengan cara pandang
Tuhan mengenai waktu. Bagi Tuhan kita yang kekal, janji-Nya untuk datang
kembali seolah-olah baru Ia berikan beberapa hari yang lalu! “Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang
satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama
seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari” (2 Pet 3:8).
Tetapi, suatu
hari Tuhan akan menggenapi janji-Nya untuk kembali bagi kita. Pada saat itu,
sebuah realitas yang baru dan yang kekal akan datang. “Tapi
sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru,
di mana terdapat kebenaran.” Betapa indah untuk kita renungkan! “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru... Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata:
"Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi
Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut
tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu"” (Why 21:1-4).
Tuhan Yesus, aku menanti-nantikan kedatangan-Mu. Aku
bersukacita untuk tempat yang sudah Engkau persiapkan bagiku – di mana terdapat
kebenaran, sukacita dan damai sejahtera. Di atas semuanya itu, aku
menanti-nantikan tinggal di dalam hadirat-Mu yang nyata untuk selama-lamanya.
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa, amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 22 Juli - Pelayanan nabi Yesaya: Raja Hizkia sakit dan disembuhkan
No comments:
Post a Comment