Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami
ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang
yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. – Roma 8:35-37
Jika kita
merenungkan mengenai kehidupan kekristenan yang berkemenangan, kita mungkin terjebak
dengan pemikiran bahwa kemenangan adalah berhasil lolos dari situasi yang
mustahil. Yang benar, kita adalah orang-orang yang sudah menjadi lebih dari
pemenang, walaupun kita masih ada di tengah-tengah kemustahilan.
Kita hanya bisa
benar-benar kalah jika kita dilepaskan dari kasih Kristus. Kita harus
dipisahkan dari kasih dan pemeliharaan Yesus sang Pemenang. Adakah musuh atau
keadaan yang dapat melakukannya? “Siapakah yang
akan memisahkan kita dari kasih Kristus?” Pertanyaan ini dijawab
pada ayat 38 dan 39. “Sebab aku
yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau
kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk
lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita” (Rom 8:38-39).
Tidak ada musuh
rohani yang mampu memisahkan antara Tuhan dengan anak-anak-Nya yang sudah
ditebus. Demikian juga, tidak ada situasi yang semustahil apapun yang dapat
memisahkan kita dari Tuhan. Ayat 35 dan 36 menulis daftar kemustahilan yang
dapat membuat kita merasa sedang mengalami kekalahan. “Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau
bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada
dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan"” (Rom 8:35-36). Ketika masalah dan tekanan datang,
ketika kita diserang dan mengalami kekurangan, kita mungkin tergoda untuk
berpikir bahwa kemenangan tidak mungkin dialami. Ketika kita merasa seperti
seekor domba yang sedang dibawa ke tempat penyembelihan, kita mungkin berpikir
bahwa kekalahan adalah hal yang wajar untuk kita alami. "Tetapi
dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang
telah mengasihi kita.” Di tengah kesulitan kehidupan sekarang ini,
kita adalah orang-orang yang lebih dari pememangan. Sesungguhnya, kita sudah
ikut dalam kemenangan yang penuh kuasa, kekal dan berkelimpahan, kemenangan
yang dilakukan oleh Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari dalam Kubur.
“Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan
kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Kor 15:57).
Ya Bapa, aku memuji Engkau untuk kemenangan yang Engkau
sediakan lewat Anak-Mu. Tuhan, tolong aku untuk melihat kemenangan rohani ini
sebagai kebenaran yang senantiasa nyata dalam kehidupanku, bukan hanya terjadi
sekali-sekali saja. Aku bersyukur karena melalui Kristus, walaupun aku sedang
ada dalam masalah, sekarang aku sudah lebih dari pada pemenang. Di dalam nama
Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 24 April -Janji Tuhan mengenai keluarga dan kerajaan Daud
No comments:
Post a Comment