Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu
atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus
Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam
segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan. – 1 Korintus 1:4-5
Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,
--dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk
membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami--demikianlah juga hendaknya kamu kaya
dalam pelayanan kasih ini. – 2 Korintus 8:7
Kita telah
melihat bahwa perjanjian baru kasih karunia pada intinya adalah mengenai
membangun persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus. Allah ingin mengimpartasikan
kasih karunia-Nya ke dalam hidup kita, lewat persekutuan kita dengan anak-Nya: “kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada
kamu dalam Kristus Yesus.” Kalimat ini sekali lagi menunjukkan aspek
hidup dalam persekutuan dengan Kristus oleh kasih karunia. Kasih karunia Allah
mengalir ke dalam hidup kita oleh persekutuan kita dengan Kristus. Jadi, kasih
karunia Allah yang tidak terbatas itu disediakan bagi dengan dasar pribadi
Yesus dan apa yang sudah Yesus lakukan bagi kita. Kita dapat menikmatinya
setiap saat kita mengandalkan dia dalam iman dan kerendahan hati.
Sumber daya yang
senantiasa tersedia bagi kita begitu melimpah. Orang-orang percaya di Korintus
mengalami sendiri hal ini. “Sebab di dalam
Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal.” Dua area kehidupan
yang Tuhan perkaya dalam kasih karunia disebutkan di sini: “segala
macam perkataan dan segala macam pengetahuan.” Kasih karunia Allah
memperkaya mereka dengan kemampuan untuk mengetahui keajaiban Tuhan dan
merangkainya menjadi kata-kata yang bisa dimengerti.
Ketika Paulus
menulis surat yang lain kepada orang-orang di Korintus, ia mengingatkan mereka
mengenai kekayaan kasih karunia yang sudah mereka alami secara pribadi. “Kamu kaya dalam segala sesuatu – dalam iman, dalam
perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam
kasihmu terhadap kami.” Tiga aspek ditambahkan terhadap daftar yang
pertama: “iman, kesungguhan dan kasih.” Oleh kasih karunia Allah yang bekerja
di dalam mereka, kemampuan mereka untuk beriman dan mengandalkan Dia juga
diperbesar. Oleh kasih karunia Allah yang bekerja di dalam mereka, ketekunan
mereka dalam berbuat baik juga diperluas. Oleh kasih karunia Allah yang bekerja
di dalam mereka, perhatian mereka yang penuh kasih kepada Paulus dan pekerjaan
pelayanannya juga bertambah.
Ketika Paulus
berdoa untuk para pengikut Yesus, ia berdoa sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan gambaran ini. Rasul Paulus berdoa agar hidup mereka bisa “Penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh
Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah” (Flp 1:11). Buah
kebenaran seperti yang dialami oleh jemaat di Korintus, dikerjakan oleh Yesus
dengan melimpahkan kasih karunia-Nya ke dalam hidup kita.
Bapa kami yang di Sorga, sekali lagi aku melihat bagaimana
kasih karunia-Mu memperkaya hidup ku oleh karena persekutuan dengan Anak-Mu,
Yesus Kristus. Aku mengandalkan Engkau untuk melimpahkan buah kebenaran-Mu ke
dalam hidupku. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 12 April -Ketidak taatan Saul, Kepahlawanan Yonatan
No comments:
Post a Comment