Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan
sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah
pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari
suatu perjanjian baru. – 2 Korintus 3:5-6
Ketika kita
hidup di dalam perjanjian baru kasih karunia, Tuhan mengubah hidup kita. Ia
membuat kita sanggup untuk hidup sesuai dengan kehendaknya dengan cara membagikan
kesanggupan-Nya kepada kita. “Kesanggupan
kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi
pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru.” Kesanggupan ini adalah
pekerjaan dari kasih karunia-Nya di dalam kita dan melalui kita, yang
menghasilkan sifat-sifat rohani di dalam hidup kita. Kita akan mengingat
kembali secara singkat bagaimana pekerjaan kasih karunia Allah bekerja supaya kita
bisa mengerti mengenai karakteristik hidup dalam kasih karunia.
Kasih karunia
Allah datang kepada kita melalui Tuhan Yesus Kristus. “Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh 1:14). Ketika Yesus
datang ke dunia ini sebagai manusi, Ia penuh dengan kasih karunia Allah. Kelimpahan
kasih karunia ini menjadi sumber kekuatan rohani kita untuk dapat hidup sebagai
orang percaya. “Karena dari kepenuhan-Nya kita
semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia” (Yoh 1:16).
Setiap karya kasih karunia Allah berdiri di atas karya kasih karunia Allah,
menjadi kekuatan kita untuk berjalan dari hari ke hari.
Ketersediaan
kasih karunia Allah yang terus menerus ini cukup untuk membenarkan dan
menguduskan hidup manusia. “Dan sekarang
aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang
berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan
bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya” (Kis 20:32). Kasih
karunia Tuhan yang berdiri teguh di atas Firman-Nya, menawarkan kepada kita
kelahiran baru. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita dibenarkan,
dinyatakan tidak bersalah di hadapan Allah. Kemudian kita menerima warisan
rohani sebagai anak-anak Allah. “Firman kasih
karunia-Nya… menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua
orang yang telah dikuduskan-Nya.” Kasih karunia yang sama kemudian
menjadi sumber daya rohani kita untuk hidup dalam pengudusan yang mendewasakan
kita: “Firman kasih karunia-Nya, yang
berkuasa membangun kamu.”
Salah satu bagian
dari bertumbuh dalam kesalehan adalah dimerdekakan dari pengaruh dosa yang menguasai
hidup kita. “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi
oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah
kasih karunia” (Rom 6:14). Saat kita belajar untuk hidup di dalam
kasih karunia-Nya, kita tidak mengerjakan kesalehan dengan kekuatan kita
sendiri, tetapi oleh kuasa kasih karunia-Nya. “Sebab
yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia” (Ibr 13:9).
Karya kasih
karunia Allah ini membuat kita memiliki karakteristik rohani khusus yang akan
kita temukan dalam renungan-renungan selanjutnya.
Ya Tuhan sumber kelimpahan kasih karunia, berikanlah
kepadaku mata rohani untuk melihat dan kerendahan hati untuk menerima semua
jalan yang Engkau sediakan supaya aku hidup dalam kasih karunia-Mu. Di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
Ayo Baca Alkitab: 22 April- Daud menjadi raja atas seluruh Israel, Daud merebut Yerusalem
No comments:
Post a Comment