Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan
kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar,
dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus
memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada
seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus. – 1 Korintus 3:10-11
Satu lagi berkat
luar biasa di dalam Kristus adalah fondasi yang Ia sediakan untuk semua yang
hidup dalam kasih karunia-Nya. Sama seperti sebuah gedung, kehidupan juga
memerlukan fondasi atau dasar yang kuat. Dasar bangunan kehidupan kita adalah
pribadi Yesus Kristus. “Karena tidak
ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah
diletakkan, yaitu Yesus Kristus.” Oleh karena kekuatan kasih karunia
Allah, Paulus melayani pemberitaan Injil Yesus Kristus. “Sesuai
dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang
ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar.” Paulus meletakan
satu-satunya dasar rohani yang dapat diandalkan untuk dapat hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan. Banyak orang mencoba untuk meletakan dasar yang lain bagi
kehidupan mereka. Beberapa orang menggunakan kekayaan, yang lain kepintaran
manusia, ada pula yang memakai dasar kekuatan dan pengaruh pribadi. Usaha yang
sia-sia ini adalah seperti berusaha membangun sebuah gedung diatas pasir.
Kehidupan kita
memerlukan dasar batu karang yang kokoh. Dan sejak semula Allah sudah
menyiapkan-Nya bagi kita. Daud mengalami hal ini dalam perjalanan hidupnya
ketika ia mengandalkan Tuhan. “Dari ujung
bumi aku berseru kepada-Mu, karena hatiku lemah lesu; tuntunlah aku ke gunung
batu yang terlalu tinggi bagiku” (Mzm 61:3). Ketika Daud berada
dalam situasi yang sangat berat, ketika masalah melanda dirinya, Daud berseru
kepada Allah. Ia memandang kepada Allah supaya menjadi gunung batu dimana ia
dapat berdiri di atas gelombang masalah yang melanda. “Hanya
Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah”
(Mzm 62:7). Daud berdiri diatas Tuhan saja sebagai dasar rohani yang
kokoh, berdiri dengan iman bahwa ia tidak akan celaka.
Tentunya
gambaran paling luar biasa mengenai Tuhan sebagai batu karang bagi umat-Nya ada
pada diri Yesus yang datang ke dunia sebagai manusia. Nabi Yesaya menubuatkan
rencana Tuhan ini ratusan tahun sebelum Yesus lahir di Betlehem: “Sesungguhnya, Aku meletakkan sebagai dasar di Sion
sebuah batu, batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal, suatu dasar yang
teguh: Siapa yang percaya, tidak akan gelisah!” (Yes 28:16). Yesus
adalah dasar yang terbukti, yang teguh dan yang tak ternilai. Sekarang, setiap
orang yang bediri di atas Dia dalam iman tidak akan gelisah mencari-cari dasar
tempat meletakan kaki mereka.
Ya Tuhan gunung batuku, Engkaulah satu-satunya dasar yang
aku perlukan dalam hidupku. Aku sudah mencoba berdiri atas berbagai macam dasar
yang tidak kokoh. Aku ingin menaruh semua harapan akan keteguhan rohani
kepada-Mu. Ketika badai keadaan dan topan situasi mengancam untuk menjatuhkan
aku, jadilah bagiku batu karang tempat aku berlindung dan menerima keselamatan.
Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.
___
No comments:
Post a Comment